Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
Terbongkar Gaji Pilot Lion Air JT 610 Hanya Rp 3.7 Juta, Begini Tanggapan Edward Sirait
Baru 13 menit terbang, pesawat yang memiliki rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh dikawasan tanjung karawang Jawa Barat.
Agus pun tak mengetahui benar mengapa gaji pilot dan rekan-rekannya ini terbilang kecil.
Ia menduga bahwa perusahaan takut mendapat beban keuangan karena harus membayarkan preminya.
Dirinya pun tak menampik bahwa ada sejumlah perusahaan lain yang melakukan praktik serupa.
Yaitu, menurunkan besaran gaji karywan agar bisa membayar presmi BPJS Ketenagakerjaan lebih sedikit.
Berdasarkan peraturan yang ada, perusahaan harus mengeluarkan 5,7 persen dari upah pekerjanya setiap bulan kepada BPJSTK.
"Yang membayar premi perusahaan. Jadi kan perusahaan bayar preminya tiap bulan. Kalau laporannya gede, kan yang dibayarkan ke BPJS juga besar.
Tapi sebenarnya itu hak karyawan. Misalnya gajinya Rp 100 juta, terus yang dilaporkan hanya Rp 3 juta. Kehilangan 5,7 persen dikali Rp 97 juta, setiap bulan itu hilang," ujar Agus.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait membantah bahwa gaji pilot pilot Bhavye Suneja yang membawa pesawat Lion Air JT 610 sebesar Rp 3,7 juta.
Menurut dia, gaji yang diterima pasti lebih besar dari angka tersebut.
“Tidak benar itu,” kata dia saat dihubungi Tempo Kamis malam, 1 November 2018.
Ia menjelaskan gaji yang diberikan untuk pilot asing berada pada kisaran US$ 9.000 sampai US$ 11.000 atau setara dengan Rp 135 juta sampai Rp 165 juta dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS.
==
Tidak dapat dimungkiri bahwa pilot saat ini merupakan salah satu profesi "elit" di Indonesia yang lekat dengan imej pendapatan tinggi serta fasilitas yang diperoleh.
Lantas seberapa menjanjikankah profesi komandan burung besi tersebut?
Adapun penghasilan untuk pilot pemula yang baru mengantongi lisensi CPL (Commercial Pilot License) berkisar Rp 30 jutaan per bulan.