''Peluru Nyasar'' di Gedung DPR, Berikut Analisa Ahli Senjata Letjen Purn Suryo Prabowo
Rabu (17/10), dua lubang yang diduga diakibatkan oleh peluru nyasar kembali ditemukan di ruang kerja anggota DPR di Kompleks Parlemen Senayan
"Yang pasti kalau dari sejarah, tidak ada seseorang yang mau menembak sasaran dari bawah ke atas," kata Suryo.
"Kalau bicara menembak secara sengaja pasti cari posisi lebih tinggi," ungkapnya.
Melihat peluru yang dipakai pelaku, ia pun sangsi jika penembakan tersebut disengaja.
"Yang pasti tidak memakai kaliber 9 mili (jika disengaja). Pakai peluru senapan,"
"Jadi kalau saya lihat yang jelas itu tidak disengaja menembak ke lantai 13 maupun lantai 16," kata Suryo.
Suryo Prabowo mengaku juga sudah melihat bekas penembakan.
Menurutnya, ketika ia melihat lubang di kaca yang tertembus peluru, ia menyimpulkan tembakan dilakukan secara langsung.
Penyebabnya, menurut Suryo Prabowo bisa saja terjadi karena kesalahan teknis, misal karena kelepasan menembak atau ketika reload.
Soal jarak penembakan dengan lokasi juga menjadi sorotan Suryo.
Suryo Prabowo menggambarkan analisanya tentang penembakan yang saat itu digambarkan dalam layar.
Menurut Suryo, kecepatan peluru yang nyasar di gedung DPR memang cukup tinggi.
Sementara itu menanggapi fasilitas untuk menghalau peluru dari Lapangan Perbakin, Suryo Prabowo mengatakan cukup dilematis.
Sebab, sebelum ada gedung DPR RI tersebut, terlebih dahulu sudah ada lapangan tembak.
Ia berujar sekali lagi, masalah penembakan ini hanya karena keteledoran.
"Yang pasti ini masalah keteledoran. Hanya karena tahun politik, orang jadi mudah percaya (soal dugaan teror). Orang jadi tidak pakai nalar," ucapnya.