Asian Para Games 2018

Perjuangan Hendi Wirawan, Atlet Tunanetra Peraih 3 Emas Asian Para Games dan Bonus Rp 3 Miliar

Berbagai tekanan ia dapatkan, terutama saat Pelatnas yang sangat kurang kondusif dan ada ketidakadilan saat Pelatnas di Solo

Penulis: Weni Wahyuny |
Istimewa
Hendi Wirawan atlet catur pada Asian Para Games 2018 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - "Rasanya bangga banget, terharu, campur aduk, gembira banget," begitulah jawaban atlet peraih 3 emas asal Sumatera Selatan, Hendi Wirawan pada Asian Para Games 2018 cabang olahraga catur saat dihubungi oleh Tribun Sumsel melalui saluran telepon Senin (15/10/2018).

Hendi mengatakan bahwa perolehan medali tiga emas sama sekali tidak pernah ada dalam pikirannya karena sejak awal ia hanya menargetkan medali di nomor regu, bukan individu.

Baginya perolehan medali dari nomor men's individual standard VI adalah sebagai bonus.

Baca: Gratis Makan Lele Terbang Goreng di Kedai Dempo Indah dengan Kartu Tribun Family Card (TFC)

Baca: Hengkang dari Cokelat 8 Tahun Lalu, Begini Kehidupan Kikan yang Dinikahi Pria Asal Malaysia

"Tiga emas ini sama sekali bukan target saya karena saya tahu saya nggak diunggulkan di nomor perorangan, jadi targetnya emas beregu. Jadi kalau ditunggal itu rezeki tambahan," katanya.

Dengan hasil ini, sambung pria kelahiran Jakarta ini sangat bersyukur dan ini menjadi pembuktian bahwa ia bisa bersaing dengan atlet lainnya di nomor tunggal yang sama sekali tidak diunggulkan kepada dirinya.

"Saya tidak mau berpikiran muluk-muluk karena yang penting usaha, main yang bagus, berdoa sungguh-sungguh karena semuanya tergantung Allah. Bahkan ada yang sudah menargetkan dapat medali emas, malah meleset," ucap pria kelahiran 1 Maret 1979 ini.

Baca: Ini Pinky Warouw, Penerjemah Bahasa Isyarat di Penutupan Asian Para Games 2018, Jadi Trending Topik

Baca: Jadwal FTV SCTV Terbaru Pukul 10.00 WIB, Adzana Bing Slamet jadi Reporter, Ini Trailernya

Seperti diketahui, atlet penyandang tunanetra ini memperoleh tiga emas di Asian Para Games dari nomor Men's Individual Standard VI, Men's Team Standard VI dan Men's Team Rapid VI.

Dari perolehannya itu, Hendi mengaku mendapatkan kucuran bonus setidaknya Rp 3 Miliar dari Pemerintah. Ia berkeinginan naik haji bersama dengan keluarga serta ibunya.

"Saya juga ingin membeli ruko dan membuka panti pijat. Jadi panti pijat itu akan saya buka, karyawannya dari tunanetra. Saya pernah dulu sebelum jadi atlet jadi tukang pijat. Rencananya saya akan buka dengan tempat yang nyaman dan aman," ungkap ayah dua anak ini.

Hendi mengaku bahwa ia bukan pria asli Sumsel, melainkan kelahiran Jakarta dari keluarga Betawi dan saat ini berdomisili di Bekasi, Jawa Barat.

Di tempat asalnya, Hendi tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi atlet sehingga ia "dilirik" oleh Sumsel, apalagi la kenal dengan salah satu pelatih catur yakni Maksum Firdaus sehingga ia bergabung dengan atlet Sumsel sejak 2016 lalu.

Ia mengawalinya di Porparnas di Jawa Barat dengan perolehan 2 emas 1 perunggu.

Baca: Sama-sama Belum Kalah, Ini Alasan Khabib Nurmagomedov Bisa Kalahkan Floyd Mayweather Jr

Baca: Konflik Anak dan Suami Suzanna Diduga karena Rebutan Warisan: Ini Cara Bagi Warisan Menurut Negara

"Bergabung bersama Sumsel Alhamdulillah sangat baik dan memang waktu itu dalam keadaan masih susah, NPC tidak dapat gaji pokoknya, makan apa adanya beda sama dengan atlet PON Sumsel. Tapi sekarang mulai terasa di Sumsel, kita disetarakan,"

"Daerah saya bahkan mau minta balik pas saya dapat emas ini, tapi saya tidak mau. Sedangkan dulu, kesempatan seleksi untuk saya saja, mereka tidak mau," bebernya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved