Piplres 2019
Selain Game of Thrones, Inilah Deretan Pidato Presiden Jokowi Gunakan Istilah yang Jadi Kontroversi
Namun tak jarang isi pidato presiden Jokowi menggunakan istilah-istilah sehingga menimbulkan kontroversi.
Namun pidato tersebut bukanlah satu-satunya pidato yang menuai berbagai kontroversi.
Berikut daftar pidato presiden Jokowi yang menimbulkan kontroversi.
1. 'Kalau Diajak Berantem juga Berani'.
Melansir dari Kompas.com, kontroversi ini akibat ucapan Presiden Jokowi soal 'kalau diajak berantem juga berani'.
Hal ini Presiden Jokowi sampaikan di depan para relawannya, saat rapat umum relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, pada 4 Agustus lalu.
Isi pidato ini semakin memanas seiring beredarnya pidato Presiden Jokowi di media sosial.
Adapun hal ini disampaikan saat konferensi pers para relawan Jokowi. Yang hadir di antaranya Relawan Gojo, Seknas Jokowi, Projo, Bara JP, KAPT, RPJB, AKGI, Foreder, Buruh Sahabat Jokowi, Rejo, Solmet, Getar, Duta Jokowi, Pos Raya, dan lainnya.
"Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau berantem juga berani," ucap Jokowi disambut riuh relawan, Sabtu (4/8/2018).
"Tapi jangan ngajak lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," sambung Jokowi.
2. 'Serangan Balik'
Jokowi berpidato pernah menyampaikan 'serangan balik' soal sertifikasi tanah.
Saat itu, ada tudingan dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bahwa salah satu program unggulan Jokowi hanya pengibulan.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu memulai serangan baliknya dengan meminta semua pihak menggunakan data sebelum melempar kritikan.
Jika tidak, kritikan itu sama saja dengan kabar bohong.
"Berkaitan dengan sertifikat. Ini supaya bisa menjelaskan. Kita ini dulu-dulu tiap tahun hanya bisa menyerahkan 400-600 ribu sertifikat per tahun. Padahal bidang tanah yang harus kita sertifikatkan harusnya 126 juta sertifikat. Yang baru diberikan kepada rakyat sampai saat ini baru 52 juta. Apa artinya? Artinya kalau setiap tahun hanya 400-600 ribu kita butuh 130 tahun untuk semuanya rampung," ujar Jokowi berapi-api.