Kebakaran Kertapati
Kebakaran di Kertapati Palembang, Api Berkobar Besar, Ini Jumlah Rumah yang Terbakar
ebanyak 6 unit rumah, 2 bedeng, 3 rumah rakit ludes terbakar pada musibah kebakaran yang terjadi
Laporan wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak 6 unit rumah, 2 bedeng, 3 rumah rakit ludes terbakar pada musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Aiptu A Wahab Lorong Belimbing RT 8/2 Kelurahan Tuan Kentang (bukan Kelurahan 1 Ulu sebagaimana diberitakan sebelumnya) Kecamatan SU I Palembang, Selasa (9/10/2018) sekitar pukul 10.15.
"Api... api... api... kebakaran, kebakaran... kebakaran," teriak salah satu warga, Edi (34) ketika melihat api mulai membesar dari plafon rumah Jamil.
Mendengar teriakan tersebut warga sekitar yang sedang berada di rumah dan sedang berjualan di sekitar pasar, berhamburan mendekati lokasi kebakaran.
Ada warga yang keluar rumahnya menyelamatkan barang-barang berharganya dan ada warga dan bantu pedagang berjibaku memadamkan kobaran api.
Tiupan angin yang kencang membuat api cepat membesar.
Sedikitnya 6 rumah semi permanen terbuat dari kayu, 2 bedeng milik Anton dan Ambran, dan 3 rumah rangkit hangus terbakar.
"Kejadian ini cepat sekali pak. Api berawal dari plafon rumah Jamil, lalu mengebul asap hitam tinggi hingga Jembatan Ogan dipenuhi asap. Nah dari sana api membesar dari tiupan angin yang kencang," ungkap saksi mata, Edi (34), pedagang di kawasan tersebut.
Dikatakan Edi, karena panik ia pun berteriak, kebakaran, kebakaran, kebakaran.
Sedangkan warga dan pedagang yang mendengar teriaknya, langsung berhamburan.
"Seperti biasa pak, aktivitas warga di sini kan jualan karena dekat pasar. Nah pasa saya teriak, sontak membuat warga langsung behamburan. Ada yang menyelamatkan barang-barangnya dan akan berjibaku dengan alat seadanya memadamkan kobaran api," ungkapnya.
Meski sudah dibantu oleh PBK, setidaknya ada 12 mobil PBK datang ke TKP (Tempat kejadian perkara), namun api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.20.
"Api cepat pak menjalar, karena di sini rumahnya dekat dekat. Apalagi di pinggir Sungai Ogan, tiupan angin yang kencang cepat membakar rumah yang berdekatan," katanya.
Tatik (60), salah satu korban ketika ditemui di lokasi kejadian hanya bisa menangis dan meratapi rumahnya terbakar.
"Ya ampun, rumah kami habis, nak tinggal dimana ini," ujar Tatik.