Keluarganya Dibunuh ISIS dan Sempat jadi Budak Seks, Begini Keadaan Nadia Murad Sekarang
Kelompok teroris dunia Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kerap menimbulkan kesengsaraan di negara yang mereka serang.
Editor:
M. Syah Beni
Sejak tinggal di Jerman, Nadia mendedikasikan dirinya sebagai aktivis anti kekerasan terhadap perempuan bernama "Perjuangan Rakyat Kami."
Ia menyuarakan penderitaan etnis Yazidi dan korban ISIS lainnya ke seluruh dunia.
Dia juga memperjuangkan agar dunia mengakui perbuatan ISIS terhadap etnis Yazidi bisa dikategorikan sebagai genosida.
Keteguhan hati, sikap berjuang dan empatinya membawa Nadia meraih Nobel Perdamaian 2018 pada Jumat (5/10).
"ISIS ingin merampas kehormatan kami, tetapi justru merekalah yang kehilangan kehormatan," ujar Nadia.
Kini selain meraih Nobel, Nadia juga menjadi duta besar PBB untuk para penyintas perdagangan manusia.(*)
Berita Terkait