Gunung Soputan Meletus, Ini Kabar 69 Gunung Lainnya Termasuk Krakatau, Merapi dan Sinabung

Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian ESDM memantau secara terus menerus keadaan gunung api di Indonesia.

zoom-inlihat foto Gunung Soputan Meletus, Ini Kabar 69 Gunung Lainnya Termasuk Krakatau, Merapi dan Sinabung
Tribun Manado/Rizky Adriansyah
(ILUSTRASI) Gunung Api Soputan

Rekomendasi:
- Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara -Barat, 4 km untuk sektor Selatan - Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, didalam jarak 6km untuk sektor Tenggara - Timur serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara -Timur

- Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

VONA:
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 22 Juni 2018 pukul 09:06 WIB, terkait letusan dengan ketinggian kolom abu sekitar 3460 m di atas permukaan laut atau sekitar 1000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat-selatan.

2. Gunungapi Agung (Bali):
Tingkat aktivitas Level III (Siaga). G. Agung (3142 m dpl) mengalami erupsi sejak 21 November 2017.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah bertekanan lemah, teramati berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi 20 m di atas puncak.

Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah Barat.
Rekaman seismograf tanggal 1 Oktober 2018 tercatat:- 3 kali gempa Hembusan- 1 kali gempa Vulkanik Dangkal- 1 kali gempa Tektonik Lokal- 10 kali gempa Tektonik Jauh

Tanggal 2 Oktober 2018 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:- 1 kali gempa Hembusan- 2 kali gempa Tektonik Jauh

Rekomendasi:
- Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakiaan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.

- Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

- Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

- Status Level III (Siaga) hanya berlaku di dalam radius 4 km seperti tersebut di atas, di luar area tersebut aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman, namun harus tetap menjaga kewaspadaan.

VONA:
VONA terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 27 Juli 2018 pukul 14:27 WITA, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu 5142 m di atas permukaan laut atau sekitar 2000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat.

3. Gunungapi Kerinci (Jambi & Sumatera Barat)
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). G. Kerinci (3805 m dpl) sesekali mengalami erupsi atau berupa emisi abu.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi jelas hingga tertutup kabut, asap kawah teramati berwarna coklat dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi maksium 300 m. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Timurlaut dan Baratlaut.
Melalui rekaman seismograf pada 30 September 2018 tercatat:- 74 kali gempa Hembusan

Rekomendasi:
Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Kerinci dalam radius 3 km dari kawah aktif, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sewaktu-waktu bisa terjadi letusan serta terdapat gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved