Gempa Donggala

Guru MTs Negeri 2 Palembang Sedih, Sempat Nikmati Keindahan Jembatan Kuning Palu Sebelum Gempa

Sejumlah tempat yang pernah dikunjungi tak luput dari hantaman bencana alam tersebut. Jembatan kuning serta Pantai Anjungan Nusantara

youtube
jempbatan pulele jembatan kuning roboh 

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa beberapa daerah di Palu dan Donggala Sulawesi Tenggara (Sulteng) pada hari Jumat (28/9/2018) lalu, meninggalkan kesedihan tersendiri di hati sejumlah murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Palembang.

Terhitung sejak tanggal 15 hingga 22 September 2018 kemarin, sebanyak 20 orang perwakilan dari MTS N 2 Palembang baru saja kembali dari daerah tersebut.

Mereka merupakan satu-satunya perwakilan Wilayah Sumsel dalam kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) yang diadakan Kemendikbud dan tahun ini berlokasi di kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tenggara.

Baca: Proyek Gedung Sekolah Dasar (SD) 198 Palembang Senilai Rp 2,5 Miliar Ambruk Sebelum Selesai Dibangun

Baca: Temukan Uang Rp3,8 Milliar Tercecer di Jalan, Pengendara Motor Ini Malah Lakukan Hal Tak Terduga

Sejumlah tempat yang pernah mereka kunjungi pun tak luput dari hantaman bencana alam tersebut. Diantaranya Jembatan kuning (Ponulele) serta Pantai Anjungan Nusantara.

"Kita sempat kesana. Jadi ceritanya sebelum kembali ke Palembang, kami punya waktu sekitar 3 jam untuk melakukan kunjungan ke beberapa lokasi. Salah satunya Jembatan Kuning dan Anjungan Nusantara. Tapi sekarang yang dilihat dari berita, tempat itu sudah hancur,"ujar Guru MTS N 2, Ari Mawarni, saat ditemui tribun di sekolahnya, Senin (1/9/2018).

Berdasarkan kabar yang diterimanya dari Rekan di KBN Sulteng kemarin, Ani mengatakan, banyak korban tidak bernyawa ditemukan di kawasan Anjungan Nusantara.

Baca: Keluarga Mandagi Pencetak Atlet Penerjun Payung itu Kembali Berduka, Selamat Jalan Petra Mandagi

Baca: Ini Nama 18 Pebulutangkis Indonesia yang Bertanding Dalam Ajang Chinese Taipei Open 2018

"Itu saja susah menghubunginya, mungkin karena sinyal juga ya. Pas mereka bilang di Anjungan Nusantara banyak korban nyawa jujur saya sangat merinding dengarnya, karena kemarin sempat juga foto-foto disana.Jadi tempat itu cukup punya kenangan. Tapi sekarang sudah hancur, rasanya belum percaya sampai sekarang,"ungkapnya.

Sebenarnya Ari sempat merasakan adanya gempa kecil yang terjadi saat hari terakhir mereka disana.

"Pas mau ke bandara, di dalam bus terasa seperti ada goncangan, tapi kecil jadi tidak terlalu terasa, tapi saya sadar kalau ada gempa kecil,"ujarnya.

Baca: Tepat Sebelum Meninggal di Peristiwa G30S PKI, Ini Ucapan Memilukan Ade Irma Suryani

Baca: Happy Salma Lestarikan Batik Lewat Film Sekar

Lanjut Ari, saat ini MTS N 2 Palembang sudah mulai merancang kegiatan penggalangan dana bagi korban bencana alam tersebut.

"Memang kalau ada bencana alam contohnya di Lombok kemarin saja, kami melakukan penggalangan dana, jadi insyaAllah akan ada kegiatan serupa yang dilakukan,"ungkapnya.

Senada dengan sang guru, murid MTS N 2 Palembang Adilah Refa (14) yang juga ikut dalam kegiatan KBN 2018 mengaku sangat terkejut akan adanya bencana alam di Sulteng.

Saat MTS N 2 Palembang sebagai satu-satunya perwakilan Sumsel di Kemah Budaya Nasional (KBN) di kabupaten Parigi Moutong  Sulawesi Tenggara yang diadakan mulai tanggal 15 hingga 22 September lalu.
Saat MTS N 2 Palembang sebagai satu-satunya perwakilan Sumsel di Kemah Budaya Nasional (KBN) di kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tenggara yang diadakan mulai tanggal 15 hingga 22 September lalu. (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

"Kaget pas tahu ada kejadian seperti itu. Padahal sebelumnya kami baru dari sana. Mikirnya begini, bagaimana kalau pas kejadian kita semua masih disana, merinding sendiri kalau dibayangkan," Ujarnya.

Ia berharap semua orban yang hilang bisa ditemukan. " Semoga juga mereka tetap tabah dan khususnya bagi umat muslim mereka dapat lebih mendekatkan diri pada Allah SWT,"tutupnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved