Gempa Donggala
Hindari Timbul Penyakit, Korban Meninggal Gempa & Tsunami Palu dan Donggala Akan Dimakamkan Massal
Update sampai pukul 13.00, Jumlah korban jiwa jadi 832 orang meninggal dunia. Di Kota Palu 821 orang dan Kabupaten Donggala 11 orang
TRIBUNSUMSEL.COM-Gubernur Sulawesi Tengah telah menerapkan masa tanggap darurat bencana gempabumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah selama 14 hari ( 28/9/2018 hingga 11/10/2018).
Hingga saat ini baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dampak dan penanganan bencana. Sedangkan di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong belum ada laporan karena listrik padam dan komunikasi putus.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui siaran persnya, Minggu (30/9/2018) mengatakan, BNPB mendampingi (memperkuat) Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten/Kota dalam penanganan tanggap darurat, baik pendampingan pendanaan, teknis manajerial, logistik peralatan dan tertib administrasi.
Baca: 1000 Karateka Khusin Ryu M Karate Do Doa Bersama Untuk Korban Gempa & Tsunami Donggala dan Palu
Baca: Viral Video Lumpur Sedot Rumah Setelah Gempa di Donggala dan Palu, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Update sampai pukul 13.00, Jumlah korban jiwa jadi 832 orang meninggal dunia. Terdiri dari Kota Palu sebanyak 821 orang dan Kabupaten Donggala 11 orang.
Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami.
Korban meninggal dunia segera dimakamkan secara layak setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari Data korban di DVI Polda Palu
Hari ini korban mulai dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya penyakit.
Baca: Update Korban Tewas Gempa Tsunami Palu dan Donggala 832 Orang, di Hotel Roa-roa Perkiraan 50 Korban
Baca: Singkirkan 47 Kandidat, Ridho Yahya dengan Program Jargas Kota Terima Penghargaan dari Menteri ESDM
Adapun korban luka berat yakni 540 orang dirawat di rumah sakit. Jumlah pengungsi 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik.
Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi, korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh, dan daerahnya belum dijangkau oleh Tim SAR.