Gempa Donggala

Viral Video Lumpur Sedot Rumah Setelah Gempa di Donggala dan Palu, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya menyebut hal ini merupakan fenomena likuifaksi

(ANTARA FOTO/Rolex Malaha)
Warga melihat bangunan pusat perbelanjaan yang ambruk akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM-Sejak pagi tadi ramai beredar video menunjukkan munculnya lumpur mengalir di bawah rumah warga.

Kejadian itu tidak lama setelah gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut terlihat rumah dan pepohonan seolah hanyut.

Video tersebut langsung mendapat perhatian dari banyak warganet. Tapi apa sebenarnya fenomena tersebut?

Baca: Update Korban Tewas Gempa Tsunami Palu dan Donggala 832 Orang, di Hotel Roa-roa Perkiraan 50 Korban

Baca: Singkirkan 47 Kandidat, Ridho Yahya dengan Program Jargas Kota Terima Penghargaan dari Menteri ESDM

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya menyebut hal ini merupakan fenomena likuifaksi.

"Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan," tulis Sutopo.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Rovicky Dwi Putrohari, ahli geologi dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Menurut Rovicky, yang terjadi dalam video tersebut adalah likuifaksi yang memicu longsoran.

"Likuifaksi hanya satu dugaan," kata Rovicky.

Baca: Program Prioritas Herman Deru Setelah Jadi Gubernur Sumsel, Jalan, Sriwijaya FC, dan Pendataan Aset

Baca: Tiap Jam Coba Daftar CPNS Tetapi Website sscn.bkn.go.id Selalu Error, Edi Jadi Cemas

"Gempa menyebabkan kekuatan lapisan tanah menghilang dan tidak bisa menahan yang di atasnya. Likuifaksi atau tanah yang tergetarkan ini kemudian membuat longsoran," imbuhnya.

Rovicky juga mengatakan, lapisan tanah yang tergetarkan ini adalah lapisan batu pasir.

"Ini terjadi segera setelah gempa, kemungkinan gejala likuifaksi, yaitu adanya lapisan batu pasir yang berubah perilakunya akibat getaran, menjadi seperti likuida. Gejala ini menyebabkan lapisan di atasnya 'tergelincir' dan bergerak meluncur," tegasnya.
Likuifaksi dapat terjadi jika terdapat material lepas berupa pasir dan lanau yang berada di bawah muka air tanah yang memungkinkan ruang pori antar butir terisi air.

Tanah yang terlikuifaksi tidak dapat menahan berat apapun yang berada di atasnya, baik itu berupa lapisan batuan di atasnya maupun bangunan yang akhirnya mengakibatkan hilangnya daya dukung pada pondasi bangunan.

Artinya, apa yang terjadi dalam video tersebut berupa longsoran sehingga rumah pepohonan terlihat mengalir.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved