Gempa Donggala

Gempa Palu dan Donggala: 48 Meninggal Dunia, 356 Luka-luka: 4 Rumah Sakit ini Tampung Korban

Sebanyak 48 orang meninggal akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang palu dan

Handover/Tribun Timur
Mal Tatura di Palu roboh pasca gempa donggala 

TRIBUNSUMSEL.COM-Sebanyak 48 orang meninggal akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang palu dan Donggala, Sulteng.

Jumlah korban tersebut didasari data sementara yang tercatat di laporan yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara untuk korban luka-luka sebanyak 356 orang dan ribuan rumah dilaporkan rusak.

Korban luka-luka saat ini dirawat dan ditangani di empat rumah sakit, diantaranya RS Woodward Palu, RS Nudi Agung Palu, RS Samaritan Palu, dan RS Undata Palu.

Baca: Live Streaming Laga Amal Arema vs Madura United Untuk Haringga, Bisa Tonton Lewat HP

Baca: Konflik Dewi Perssik dan Keponakan Masih Berlanjut, Sampaikan Pesan Ini Sang Ayah Menitikan Air Mata

Baca: Gempa Bumi Donggala dan Palu : Juventus Kirim Doa dan Dukungan Untuk Masyarakat Donggala dan Palu

Baca: Tak Sadar Ada Gempa, Pilot Pesawat Batik Air Melihat Gelombang Aneh di Pesisir Pantai Palu

Sementara itu BNPN juga merilis sejumlah Dampak Gempa dan Tsunami.

3. Kerusakan: masih terus dilakukan pendataan. Informasi sementara yaitu

a. Berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan
bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga
ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

b. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan
ambruk.

c. Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah.
Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel
yang menginap.

d. Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara,
sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.

e. Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota
Palu, roboh.

f. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala
Timur roboh, jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang
gelombang Tsunami

g. Jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor

4. Diperkirakan jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan akan terus bertambah
Dampak Gempa dan Tsunami

5. Listrik:

• 7 gardu induk PLN padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala.

• Saat ini baru 2 gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.

6. Jaringan komunikasi:

• Di Donggala, Palu dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus.

• Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan

7. Bandara:

  • Bandara Mamuju: terjadi kerusakan di bangunan tower namun masih
  • Bandara Toli - Toli: normal
  • Bandara Poso: normal
  • Bandara Luwuk Bangai: terjadi pergeseran tiang tower namun masih berfungsi

Bandara Palu (Mutiara SIS Al-Jufrie) : ditutup hingga tgl 29 Sept 2018 pkl. 19.20 WITA, dengan catatan tidak terjadi gempa atau tsunami lagi. Bagian tower lantai 4 runtuh, peralatan komunikasi rusak, pemancar radio rusak, jaringan Usat down, radar & VOR belum berfungsi, 500 meter dari 2.500 meter landas pacu atau runway retak akibat gempa.

Landas pacu yang tersisa sepanjang 2.000 meter tersebut tidak dapat didarati
pesawat jet berukuran besar, seperti Boeing 747 dan sejenisnya

8. Pelabuhan:

Pelabuhan Pantoloan (Kota Palu) rusak paling parah. Quay crane (kran peti kemas) yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh.

Pelabuhan Wani bangunan dan dermaga mengalami kerusakan. KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-belang, Pelabuhan Majene kondisi baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved