Berita Selebriti
Jadi Janda Dua Kali, Risty Tagor Dikabarkan Sudah Jadi Istri Seorang Pendakwah, Begini Pengakuannya
Meski sudah dua kali pernikahannya mengalami kegagalan, Risty tampaknya tak mau menutup hatinya untuk menjalani hubungan.
Kartika mengungkapkan jika setelah berumah tangga, ada hal yang tak akan pernah bisa dia penuhi, yakni dipoligami.
Untung saja syarat yang diajukan oleh Kartika ini disambut baik oleh Habib Usman.

Dengan perkataan yang menenangkan, Habib Usman mampu meyakinkan Kartika kalau dia tak akan poligami.
"Saya sudah tekankan berkali-kali bahwa sebelum menikah saya bilang ke suami, kita menikah berdasarkan Al-Quran dan hadist," ujar Kartika seperti yang TribunStyle.com kutip dari Grid.ID.
"Tapi ada satu yang tidak bisa saya penuhi, yaitu dipoligami. Kami sudah bikin perjanjian itu dan beliau juga bilang dia enggak mampu adil," ungkap Kartika Putri, saat ditemui Grid.ID usai mengisi kajian di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Minggu (23/9/2018).
Kartika pun sangat percaya jika sang suami tak akan pernah melakukan poligami.
Hal tersebut lantaran dia sangat tahu seperti apa sifat Habib Usman.
Bahkan Kartika tak mempedulikan ucapan orang lain mengenai sang suami karena dia begitu menghormati perjanjian yang mereka buat.
Baca: 7 Fakta Haringga Sirila, The Jakmania Meninggal Dikeroyok, Ini yang Terjadi Sebelum Dia ke Stadion
Baca: CPNS 2018 Dibuka Sehari Lagi, Ini Tutorial Lengkap Daftar di sscn.bkn.go.id, Pastikan 6 Berkas Siap
Baca: Cuplikan Gol Indonesia 1 vs 1 Vietnam dan Jadwal Live Timnas vs India Serta Kalkulasi Grup C
"Kalau dibilang kawin cerai, rasanya saya yang lebih tahu suami saya yang sebenar-benarnya. Jadi orang mau bicara tentang suami saya, saya nggak akan dengar," katanya.
Kendati demikian, Kartika tak menentang hukum Islam yang memperbolehkan laki-laki untuk poligami.
Tentu saja dengan syarat kedua belah pihak bisa menerima.

Namun Kartika mengungkapkan jika dia dan sang suami tak memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.
"Ingat, poligami tidak diharamkan. Poligami dibolehkan, jadi kita enggak boleh mengharamkan yang halal, menghalakan yang haram. Cuma mampu adil enggak. Perempuannya ikhlas enggak," jelas Kartika Putri. (*)