Pilpres 2019
SBY Pilih Walk Out dari Deklarasi Kampanye Damai di Monas.Demokrat Sebut Penyebabnya Gegara Ini
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) walk out dari kampanye damai dalam
Atas peristiwa ini, SBY menyatakan protes.
Kami nyatakan deklarasi damai gagal."
"Pak SBY sungguh terganggu oleh teriakan2 relawan pendukung Jokowi yg tampak betul sbg provokasi.
@KPU_ID telah gagal menyelenggarakan kampanye damai.
Pak SBY sungguh terganggu oleh teriakan2 relawan pendukung Jokowi yg tampak betul sbg provokasi.
@KPU_ID telah gagal menyelenggarakan kampanye damai.
Judulnya Deklarasi Kampanye Damai, tapi sekelompok orang dengan membawa ateibut PROJO berteriak2 persis mendesak kendaraan karnaval yg ditumpangi olh @SBYudhoyono dan @ZUL_Hasan . Provokativ..!!
Beginikah kampanye Damai ala @KPU_ID yg melarang atribut dibawa peserta?
Pak @SBYudhoyono dan pak @ZUL_Hasan akhirnya meninggalkan deklarasi lbh awal krn merasa tdk nyaman dan terganggu," tulis Ferdinand.

Sebelumnya diberitakan WartaKotaLive.com, Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengimbau pada seluruh peserta dalam kegiatan tersebut dilarang membawa atribut sendiri untuk menjaga ketertiban.
"Jadi nanti para peserta pemilu yang mengikuti karnaval deklarasi kampanye damai tidak diperkenankan membawa atribut sosialisasi dan kampanye sendiri-sendiri," ujar Wahyu di KPU, Sabtu (22/9/2018).
Namun tak perlu khawatir, KPU akan memberikan fasilitas berupa logo Partai Politik (Parpol), bendera Indonesia Merah Putih serta bendera parpol.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh seluruh peserta pemilu yakni pasangan calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Partai Politik (Parpol), peserta pemilu tingkat nasional dan calon legislatif.
Selain itu ikut pula KPU, Bawaslu, masyarakat pendukung dan beberapa lembaga terkait yang akan memeriahkan Deklarasi Kampanye Damai.
Wahyu mengatakan kegiatan ini dilangsungkan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut kampanye Pemilu 2019 dengan penuh kedamaia dan edukasi untuk mewujudkan kedaulatan pemilu.