Asian Games 2018
Atlet Korsel Terkesan Kuliner Indonesia, Paling Suka Pempek dengan Cuko Khas dan Nasi Goreng
Sebagai tuan rumah penyelenggara, Palembang memberikan kesan terdalam bagi para atlet, ofisial, panitia penyelenggara, dan sukarelawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Berakhirnya perhelatan olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, tidak lantas menghilangkan suasana sportifitas yang ada selama tiga pekan ini.
Beragam pengalaman dan kesan didapat oleh masyarakat Palembang, khususnya orang-orang yang terlibat dalam menyukseskan ajang olaharga bergengsi ini.
Sebagai tuan rumah penyelenggara, Palembang berhasil memberikan kesan terdalam bagi para atlet, ofisial, panitia penyelenggara, dan para sukarelawan selama event ini berlangsung.
Kesan ini berhasil terpaut di hati dua orang atlet cabang olahraga Soft Tennis asal Taipei dan Korea Selatan, serta satu orang volunter asal Padang, Sumatera Barat.
Baca: China Selalu Mendominasi Ajang Olahraga Internasional, Ternyata ini Penyebabnya
Baca: TNI-Polri Sukses dalam Pengamanan Asian Games 2018, Kapolda Sumsel Sempat Khawatir
Melalui seorang penerjemah bahasa, Kim Jiyeon, atlet Soft Tennis asal Korea Selatan mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan masyarakat Indonesia khususnya Palembang yang sangat antusias dalam berpartisipasi selama Asian Games berlangsung.
Meskipun ia dan tim berlaga pada saat-saat terakhir di pekan Asian Games 2018, ia merasa semua berjalan dengan sangat baik.
Atlet cantik ini merasakan cuaca yang cukup panas saat ia bertanding, namun itu tidak menjadi kendala yang besar bagi dirinya untuk tetap meraih medali.
Baca: Asian Games 2018 Selesai, Tapi Jakabaring Sport City Masih Tertutup untuk Umum Sampai 15 September
Baca: Cerita Rikako Ikee, Pemilik Medali Emas Terbanyak di Asian Games 2018, Bolak-balik Indonesia-Jepang
Kim Jiyeon mengaku sangat menyukai nasi goreng Indonesia, karena memiliki citarasa yang khas dari rempah-rempah Indonesia.
Selain itu ia juga sudah mencicipi kudapan khas Palembang, yaitu pempek. Ia juga sangat terkesan dengan citarasa pempek serta cuko yang sangat khas.
“Penonton sangat luar biasa semua berjalan dengan baik, kecuali dengan cuaca di Palembang, cukup panas. Sebenarnya ini adalah kali pertama saya datang ke Palembang, orang-orang disini sangat ekspresif berpartisipasi untuk Asian Games."
"Saya juga suka sekali nasi goreng Indonesia, pempek juga sudah saya coba, dan rasanya sangat enak. Yaa.. ini merupakan kenangan yang sangat berharga bagi saya”, ungkap Kim Jiyeon.
Hal yang sama turut dirasakan atlet Soft Tennis asal Taipei.
Cheng Chuling tetap berhasil meraih medali emas pada laga ganda campuran bersama pasangannya, Yu Kaiwen. Cuaca panas di Palembang dan harus berlaga pada minggu terakhir Asian Games 2018, tidaklah menyurutkan semangatnya dalam menaklukkan lawan.

Cheng Chuling, melalui seorang penerjemah bahasa mengatakan, ia merasa mendapatkan banyak dukungan karena penonton begitu semangat menyaksikan pertandingannya.
Namun ia dan Yu Kaiwen belum sempat mencicipi makanan atau kudapan Indonesia khususnya Palembang, karena harus menjaga kadar pola makanan yang mereka konsumsi saat sebelum dan selama pertandingan berlangsung.
“Kami merasa bertanding dengan baik pada ajang Asian Games ini, cuaca seperti ini tidak menjadi penghalang bagi kami, karena cuaca panas seperti ini sama seperti musim panas di Taipei. Namun kami cukup menjaga makanan yang kami makan, karena makanan Taipei dan Indonesia sangat jauh berbeda.
Palembang Rumah Kedua Volunteer Asal Padang Ini
Selama tiga pekan ini pula, seorang volunter asal Padang, Widya Ningrum mendapat banyak hal dan kesan menyenangkan selama bertugas di ajang Asian Games 2018.
Ia merasa Palembang menjadi tuan rumah yang sangat baik dalam menjamu tamu asing, baik atlet, ofisial, dan VVIP yang datang ke kota Pempek ini.
Mahasiswi Universitas Andalas Padang ini tinggal bersama seorang teman yang berdomisili di Palembang, meskipun demikian ia tetap semangat untuk menjadi bagian energi dari Asia.
Widya mengungkapkan Palembang kota yang ramah untuk disinggahi para tamu baik lokal dan mancanegara.
Kuliner khas pempek panggang menjadi kudapan favoritnya selama ia di Palembang.
Baca: Cerita Wishnutama Terkait Opening dan Closing Ceremony di Asian Games 2018, Persiapan 1,5 Tahun
Baca: Efek Pelaksanaan Asian Games ke Investasi Baru Terasa 2 Tahun Lagi
Berakhirnya ajang olahraga se-Asia ini, widya berharap Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang memberikan contoh positif dan terbaik bagi negara-negara penyelenggara berikutnya.
“Ada rasa sedihnya gitu ya udah berakhir aja ajang ini, sedih karena udah banyak banget kenangan sama temen-temen sesama volunter, suka duka sama-sama dirasain."
"Tapi Widya juga seneng banget, bisa jadi volunter di Palembang, meskipun awalnya pasti terkendala sama bahasa yang Widya banyak ga ngerti tapi lama-lama aku jadi ngerti. Terus seneng banget juga karena bisa makan pempek komplit variasinya, kan kalo di daerahku ada yang jual pempek tapi yang variasi umumnya aja, kalo disini aku suka banget pempek panggang, rasanya unik banget!”
“aku sih berharap semoga event ini memberikan dampak yang sangat baik bagi semua orang dan semua hal, nah paling penting tuh marchendise nya dibanyakin, karena kan setelah event volunter kayak aku gini juga mau beli boneka atau souvenir Asian Games buat kenang-kenangan hehee..”, pungkas Widya.