Kabar Selebriti
Hotman Paris Berikan Sindiran Telak kepada Mereka yang Ngotot Minta Ganti Presiden pada 2019
Pada Jumat dini hari (31/8/2018) Hotman mengunggah sebuah foto pria memakai kaus yang bertuliskan kalimat sindiran.
TRIBUNSUMSEL.COM-Pengacara kondang Hotman Paris kembali membuat geger dunia maya.
Aksinya kali ini, menyinggung soal politik yang sedang memanas di Indonesia.
Pada Jumat dini hari (31/8/2018) Hotman mengunggah sebuah foto pria memakai kaus yang bertuliskan kalimat sindiran.
Baca: Atlet Muda Ameera Sayaka Finish Nomor 17 Women Triathlon, Tapi Indonesia Punya Masa Depan Cerah
Hotman tak menuliskan caption apapun pada foto yang ia unggah.
Ribuan netizen memberikan komentarnya pada postingan itu.
"Klo saya pro presiden republik Indonesia, siapapun presidennya, 2019 ganti attitude, ganti pola pikir, kerja keras,"
"Orang susah tetep ada sepanjang sejarah indonesia ngga ada kaitan ganti presiden,"
"Ini baru pendapat logis bang hotman,"
"setuju... yg gak setuju itu biasanya orang yg punya mental subsidi, jangan cuma sibuk cari lowongan kerja dong.. harusnya kalian yg bisa menciptakan lapangan kerja tersebut.. apa gunanya kalian sekolah tinggi kalo cuma buat mengembangkan usaha orang lain ?,"
Baca: Dinas Kesehatan PALI Ajak Pengurus MUI Sumsel Jelaskan ke Masyarakat Dibolehkannya Vaksin MR
Sebelumnya, hastag #2019gantipresiden telah rame beredar di masyarakat.
Di sejumlah daerah, deklarasi ini dibubarkan di sejumlah daerah.
Tak hanya di media sosial, para pendukung tagar tersebut bahkan beraksi di banyak kegiatan.
Hal inipun menuai pro kontra di kalangan masyarakat maupun tokoh penting di tanah air.
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla turut memberikan tanggapannya soal deklarasi #2019GantiPresiden.
Baca: Tahun Baru Islam 1 Muharram 2018: Lakukan 3 Amalan ini untuk Mendulang Pahala
Dikutip TribunSolo.com pada artikel "Cara Hotman Paris Sindir Mereka yang Ngotot Ingin Ganti Presiden" Jumat (31/8/2018) Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap deklarasi #2019GantiPresiden menjadi gerakan kampanye sebelum waktunya.
"Itu pasti bagian daripada kampanye yang belum waktunya."
"Tapi, kalau mau kampanye jangan bilang ganti presiden, bilang pilih ini pilih ini," kata Kalla di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
Ia berharap cara penyampaian aspirasi politik dapat dilakukan dengan cara yang santun.
"Jadi dengan sopanlah. Bahwa memang tempatnya pemilu itu memang cuma dua pilihannya, tetap presiden atau presiden terganti," ujar JK.
Baca: Bermain Apik di Asian Games 2018, Evan Dimas Diincar Tim Dari Liga Jepang
Kalla pun tak sependapat jika kejadian itu disebut makar dan mengkhawatirkan kejadian dapat berlanjut menjadi konflik.
"Enggaklah, kalau makar sih engga. Bahwa tidak pada tempatnya dan takut terjadi konflik," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengimbau politisi menahan diri agar tidak membuat suasana menjadi tambah panas.
Sebab, saat ini tahapan Pemilu 2019 sedang berjalan.
Baca: Rintis Karier dari Nol. Dul Jaelani Ngaku Tak Dibantu Nama Besar Orang Tua,Bakal Bikin Lagu Dangdut
"Yang penting ialah masyarakat terutama politisi bisa menahan diri untuk tidak membuat suasana menjadi terlalu panas," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.
Pada pertandingan Final Pencak Silat Rabu (29/8/2018) Presiden Jokowi dan Prabowo bertemu untuk menyasikan laga final tersebut.
Mereka saling berpelukan setelah atlet pencak silat Hanifan berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia.
Atas aksinya tersebut, masyarakat banyak yang menganggapnya itu adalah hal positif di tengah memanasnya politik saat ini.
i
