Haji 2018
Tak Bisa Bangun Lagi Saat Sujud Rakaat Ketiga, Imam Masjid di Muratara ini Meninggal di Tanah Suci
H Saidi Mat Jahri (78) jemaah haji kloter pertama debarkasi Lubuklinggau meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSAS Mina
Penulis: Eko Hepronis | Editor: M. Syah Beni
"Mungkin nanti sewaktu-waktu kita bisa ziarah kesana," ujarnya.
Baca: Karena Guns NRoses, Timnas Indonesia Terancam Tak Bisa Gunakan GBK saat Piala Asia U-19
Sementara itu, salah seorang jemaah haji Kota Lubuklinggau, H Manansyah yang satu kamar dengan almarhum, baik saat di Madinah maupun di pemondokan Mina menuturkan, sosok almarhum dikenal sebagai orang yang religius dan taat beribadah.
Menurutnya, sebelum melaksanakan ibadah haji berbarengan dengan almarhum, ia sudah lama mengenal sosok almarhum Saidi Jahri.
Karena mereka masih ada ikatan keluarga dan berasal dari satu kampung yang sama, yaitu Desa Sukaraja Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara.
"Insyaallah almarhum koyong H Saidi Mat Jahri husnul khotimah.
Baca: Ngaku Syok Karena Kejadian Ini, Calon Istri Denny Sumargo Ingin Pernikahan di Luar Negeri
Setau saya beliau adalah sosok yang religius, dan merupakan imam mesjid di desa kami, Desa Sukaraja Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara.
"Semasa hidupnya, kalau beliau yang jadi imam shalat tarawih, selalu 23 rakaat," ungkap H Manansyah.
Diceritakan, saat shalat maghrib sehabis melontar jumroh aqobah di Mina, ia masih sempat shalat berjamaah bersama almarhum.
"Beliau diketahui sakit saat shalat maghrib di pemondokan Mina, sehabis melontar jumroh."
"Saat sujud rakaat ketiga, beliau tak bisa bangun lagi, lalu dibawa ke rumah sakit, hingga akhirnya kami mendapat kabar pagi ini beliau sudah meninggal dunia," tutur H Manansyah. (Eko Hepronis/ Ahmad Farozi/ Sriwijaya Post)