Dibalik Penyebab Cerainya Prabowo-Titiek Soeharto, Inilah Kisah Manis Percintaan Keduanya Dulu
Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal dengan Titiek Soeharto adalah anak keempat Soeharto yang lahir pada saat Soeharto
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, duduk di sebelah Sandiaga.
Hadir pula beberapa petinggi Partai Gerindra, antara lain Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.
Kisah Cinta Semanis Madu
Sebelum menikah, Prabowo dan Titiek bertunangan, dan mereka berpacaran selama 2 tahun. Pertunangan dengan Titiek bukanlah kisah cinta pertama buat Prabowo.
Ia sebelumnya pernah menjalin hubungan serius dengan seorang gadis Yogya, namun putus di tengah jalan lantaran Prabowo sebagai tentara yang selalu sibuk tugas di lapangan.
Prabowo juga diketahui pernah memiliki beberapa teman wanita lain, tapi Sumitro hanya memperhatikannya sambil lalu.
Sampai suatu hari Prabowo meminta izin kepada Sumitro bahwa ia hendak membawa seorang teman wanita. Prabowo hanya mengatakan bahwa pacarnya itu salah satu murid Sumitro.
Belakangan baru diketahui bahwa sang murid itu adalah Titiek Soeharto. Sumitro pun berpesan khusus kepada putranya. “Kalau kali ini kamu tidak serius, payah deh kamu,” tulis Sumitro dalam buku tersebut
Setelah itu, Prabowo bergerak cepat dan memperkenalkan putri Soeharto itu ke neneknya.
Pada kunjungan awal, nenek Prabowo belum tahu siapa Titiek Soeharto, hanya mengira ia anak Yogya yang kuliah di Jakarta dan mondok di kawasan Menteng.
Prabowo pada saat itu masih menyembunyikan identitas Titiek.
diceritakan pada kunjungan kedua, kemenakan Sumitro justru mengenali Titiek dan memberitahu kepada ibunda Sumitro bahwa teman Prabowo itu putri Presiden Soeharto.
Sang nenek pun terperanjat. Semenjak itu si nenek berubah sikap, bukan tak setuju tapi sang nenek sangat anti feodal. Dia tahu Ibu Tien berasal dari Mangkunegara. Ini tentu sangat berbeda dengan budaya nenek Prabowo yang berasal dari Jawa Timur.
Namun baik Sumitro maupun ibu Sumitro, sesungguhnya cukup tertarik dengan kepribadian Titiek yang dinilai sangat rendah hati dan sopan.
Sampai kemudian pada suatu upacara di Istana Negara, Ibu Tien mendekati Sumitro dan berbisik soal kedekatan Prabowo dan Titiek.