Pilpres 2019
Cak Nun Bongkar Kesialan dan Kebaikan Prabowo Subianto Soal Dugaan Menculik Aktivis Tahun 1997
isu penculikan aktivis pada 1997-1998 pun kembali ramai di media sosial (Medsos) saat prabowo maju di pilpres 2019 mendatang
PRABOWO Subianto kembali maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2019 mendatang.
TRIBUNSUMSEL.COM-Isu penculikan aktivis pada 1997-1998 pun kembali ramai di media sosial (Medsos).
Sebuah video Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menceritakan (dugaan) kesialan Prabowo Subianto saat aksi penculikan pun diunggah di youtube pada 11 Agustus 2018 lalu.
Baca: Heboh Anak TK Menenteng Senjata saat Karnaval, Kepala Sekolah : Hanya Pawai dan Hiburan Semata
Baca: Dikritik Usai Pamer Foto Pake Bikini saat di Kolam Renang, Barbie Kumalasari Masa Pake Kaftan
Baca: Jadi Stuntman Jokowi di Opening Asian Games 2018, Inilah Aksi Menegangkan Lainnya dari Saddum So
Baca: Inilah Saddum So, Pria Thailand Stuntman Jokowi saat Naiki Moge di Opening Ceremony Asian Games 2018
Akun youtube Abu Mukim mengunggah video berjudul 'CAK NUN BEBERKAN FAKTA JOKOWI VS PRABOWO' yang berisi cerita tersebut.Di awal video tersebut, Cak Nun langsung menyebut bahwa Prabowo Subianto adalah salah satu yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok-kelompok aktivis pada tahun 1997.
"Prabowo itu salah satu yyang diperintah, jdi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok2 aktivis pada tahun 1997," kata Cak Nun dalam video tersebut.
Namun, Cak Nun menyebut Prabowo Subianto mendapat kesialan saat menjalankan perintah tersebut.
"Nah sialnya, Prabowo itu ketika dia menculik tapi tidak dimusnahkan, terus jadi orang hilang itu. Yang diculik oleh pasukannya Prabowo ini dikembalikan ke masyarakat. Makanya sekarang mereka ikut Gerindra. Memang diculik, tapi ora dipateni. ngono loh, iki salahe dee neng kene kui (itu salahnya dia disitu itu). Kudune dipateni ora ono masalah wes, sebagaimana kelompok-kelompok yang lain. Makanya Pius (Pius Lustrilanang), Haryanto Taslam, mereka ikut Gerindra sejak awal, mereka berterima kasih kepada Prabowo ngono loh," kata Cak Nun.
Haryanto Taslam kini telah meninggal dunia. Di meninggal di Jakarta pda 14 Maret 2015 pada usia 60 tahun.
Dari laman wikipedia, Haryanto Taslam disebut biasa dipanggil "Hartas" adalah seorang tokoh politik yang dikenal sebagai mantan aktivis era reformasi 1998 dan menjadi salah satu korban penculikan bersama dengan sejumlah aktivis demokrasi pada periode 1996-1998 seperti, Desmond Junaidi Mahesa, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, Andi Arief.
Sebelumnya ia juga pernah menjadi Pemimpin Perusahaan Tabloid Detik yang dibredel pada 21 Juni 1994.
Selain itu, ia juga pernah bergabung dengan partai PDI perjuangan dan menjadi anggota DPR periode 1999-2004 dari PDIP.
Kenangan dan pemikirannya sempat dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul '40 Hari Digenggam Kekuasaan', terbitan Forum Indonesia Maju dan diterbitkan pada tahun 2008.
Buku tersebut berisi pengalaman pribadinya pada saat penculikan selama 40 hari tahun 1998.
Hubungan Haryanto Taslam dengan Gerindra baru terjalin pada tahun 2009. Dia berpindah dari PDIP ke Partai Gerindra.
Di Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto, Haryanto Taslamaktif sebagai Direktur Media Center di partai ini.