Kisah Prabowo Subianto Tak Mau Dipanggil 'Pak' Saat Dilatih Terjun Bebas oleh Warga Sipil
Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus
“Mau terjun lagi Pak,”tanya Kusnadi berbasa-basi
“Jangan panggil Pak lah. Panggil Mas aja,”ujar Prabowo memecah ketegangan suasana.
Maklum, saat itu Prabowo adalah menantu Presiden Kedua RI Soeharto.
Setelah latihan kering (latihan pra memori mengingat gerakan dasar terjun) beberapa kali, tak lama kemudian Prabowo pun terjun.
“Saat itu belum ada hape (ponsel) jadi harus ada radio untuk mengontrol kegiatan saat di udara tapi pak Prabowo. Dia yakin semua akan aman,”kenang Kusnadi.
Namun Prabowo sempat agak cemas karena pesawat yang membawa mereka adalah pesawat tua Dakota.
Tetapi, menurutnya “the show must go on”.
Akhirnya, Prabowo terjun dari ketinggian 10.000 kaki.
Ia digandeng” oleh Kusnadi Sukarya dan Imam Asmawi.
Ikut menemaninya terjun adalah dr Boyke “Ambo” Setiawan, sahabat Prabowo.
Terjun cara cepat yang dilakukan Prabowo disebut dengan Accelarated Free Fall.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu juga pernah menjalani terjun dengan cara ini.

Patuh pada Pelatih
Pada masa Prabowo aktif sebagai TNI, menurut Kusnadi, olahraga terjun payung di Indonesia terbilang maju.
Ada kalender tetap kejuaraan terjun payung.
Yakni, Pangkostrad Cup dan Kopassus Cup.
“Pak Prabowo juga patuh pada instruktur,”kata Kusnadi.