Gempa Lombok

Begini Jawaban TGB Saat Gempa Lombok Dikaitkan Dengan Dukungannya ke Jokowi

Minggu (5/8/2018) malam terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 SR, , Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang memakan korban

ant via kompas.com
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kiri) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). 

TRIBUNSUMSEL.COM-Minggu (5/8/2018) malam terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 SR,  , Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang memakan korban jiwa mencapai 131 orang meninggal dunia dan 1.477 luka berat.

‎Diketahui, beberapa pihak mengaitkan gempa bumi di Lombok akibat TGB menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Gubernur NTB Tuan Guru Bajang(TGB) Zainul Majdi ‎meminta semua pihak agar tidak mempolitisasi gempa bumi yang terjadi di Lombok.

"Enggak usahlah, gempa itu kemanusiaan, enggak usah dipolitisasi," ujar TGB di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

TGB hadir di Istana Kepresidenan untuk mengikuti rapat terbatas yang langsung dipimpin Presiden Jokowi terkait penanganan dampak bencana gempa di Provinsi NTB.

Dukungan politik dirinya kepada Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kembali dua periode, kata TGB, tidak sepantasnya dikaitkan dengan musibah gempa bumi yang terjadi di Lombok.

Presiden Joko Widodo ditemani Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A yang disapa Tuan Guru Bajang (TGB), Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil berdialog dengan petani ke Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB, Senin (30/7/2018). Presiden Joko Widodo dan rombongan melakukan kunjungan kerjanya meninjau program Padat Karya Tunai (PKT) Kementerian PUPR di Desa Pernek, Kecamatan Moyohulu, serta melihat langsung sarana fisik berupa saluran air irigasi untuk persawahan yang sedang dikerjakan.
Presiden Joko Widodo ditemani Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A yang disapa Tuan Guru Bajang (TGB), Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil berdialog dengan petani ke Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB, Senin (30/7/2018). Presiden Joko Widodo dan rombongan melakukan kunjungan kerjanya meninjau program Padat Karya Tunai (PKT) Kementerian PUPR di Desa Pernek, Kecamatan Moyohulu, serta melihat langsung sarana fisik berupa saluran air irigasi untuk persawahan yang sedang dikerjakan. ((Presidential Palace/Agus Suparto))
"Jadi repot juga kalau mengukur bahwa suatu musibah itu tanda Allah marah," kata TGB.

‎TGB memberikan contoh, saat Nabi Muhammad SAW berdakwah, lalu kemudian dilempari dengan batu dan mengalami luka-luka hingga mau dibunuh, maka bukan berarti dakwahnya tidak baik.

"Artinya semua fenomena alam itu ada penjelasan ilmiahnya, dan penjelasan keimanan itu adalah takdir dari Allah SWT, ya itu menjadi pelajaran bagi kita semua, untuk memperbanyak syukur, sabar, dan mendekatkan pada Allah," papar TGB.

TGB sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat. Tetapi, ia mendukung Jokowi dua periode demi melanjutkan kinerja di Indonesia terutama kawasan timur.

Ia pun mengundurkan diri dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono.

TGB juga memohon doa untuk anak perempuannya. Anak perempuan TGB mengalami luka-luka karena tertimpa reruntuhan bangunan posko akibat gempa Lombok pada Kamis (9/8) kemarin.

"Alhamdulillah sudah (membaik). Mudah-mudahan. Doain ya," kata TGB di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/8).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban akibat gempa Lombok, NTB bertambah menjadi 321 jiwa. Semua korban meninggal sudah diverifikasi.

"Jumlah korban akibat gempa terus bergerak naik. Korban yang sebelumnya belum dilaporkan dan korban yang berhasil dievakuasi menambah jumlah korban," kata Sutopo melalui pesan tertulis, Jumat.

Sutopo mengatakan, jumlah korban terbanyak berasal dari Kabupaten Lombok Utara, yaitu mencapai 273 orang, kemudian Kabupaten Lombok Barat (26), Kabupaten Lombok Timur (11), Kota Mataram (tujuh), Kabupaten Lombok Tengah (dua) dan Kota Denpasar (dua).

Jumlah pengungsi akibat gempa mencapai 270.168 orang yang tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan terus bertambah karena belum semua terdata dengan baik.

"Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan terutama Kecamatan Gangga, Kayangan dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil," katanya.

Putri Gubernur TGB Terluka Akibat Gempa

Gempa susulan yang kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 13.25 Wita, menimbulkan kepanikan warga di Lombok Utara, NTB.

Saat gempa mengguncang, warga di Teluk Dalam, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, berlarian ke ruas jalan bercampur dengan padatnya arus kendaraan. Teriakan dan tangis perempuan dan anak-anak terdengar di sana sini.

"Jangan ke dalam kampung pak, ada tower yang mau roboh, hati-hati," teriak seorang warga yang datang menyampaikan kabar itu seperti dikutip dari Antara.

Bahkan putri putri Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Muhammad Zainul Majdi terluka akibat tertimpa reruntuhan di posko dapur umum di satu pengungsian yang roboh karena gempa.

Video ini diunggah di akun Twitter Neneng Herbawati.

Dalam video itu, istri TGB, Erica Zainul Majdi, tengah menggendong putrinya yang mengalami memar di kepala karena tertimpa reruntuhan.

Erica membaca doa sambil menenangkan putrinya.

"Sabar ya sayang. Ini supaya kita belajar sabar ya Nak. Kita harus sabar ya. Kakak akan sehat. Insya Allah," kata Erica menenangkan anaknya yang minta digendong oleh ayahnya.

Menurut informasi dari laman BMKG, kekuatan guncangan gempa pada pukul 13.25 Wita, mencapai 6,2 Skala Richter dengan episentrum 6 km Barat Laut Lombok Utara pada kedalaman 12 km.

Namun guncangan gempa yang terasa cukup kuat tersebut dikabarkan tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

Sementara itu, menurut laporan Kompas TV, di tenda-tenda pengungsian di Lombok Utara, wanita dan anak-anak panik berhamburan keluar dari tenda pengungsian. Mereka menangis sambil menggendong anak-anak.

Tak sedikit pula warga yang sudah mulai membersihkan puing rumah kembali berlarian ke tenda pengungsian terdekat setelah gempa mengguncang.

Dia mengaku panik dan langsung berlari ke arah tenda pengungsian meski sulit untuk menapak saat gempa mengguncang.

"Saya sedang sama bapak ambil cucian ke dalam rumah langsung berhamburan lagi ke luar. Gemetar rasanya," tutur seorang ibu yang rumahnya berada sekitar 200 meter dari tenda pengungsian.

gempa lombok

Ini foto-foto dan video gempa terbaru Lombok:

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.(KOMPAS.com/Karnia Septia)

Warga berhamburan ke luar rumah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.
Warga berhamburan ke luar rumah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.(KOMPAS.com/Karnia Septia)

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.

Warga berlarian ke tenda pengungsian di Lapangan Perum Grand Kodya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Gempa kali ini bermagnitudo 6.2.(KOMPAS.com/Karnia Septia)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved