Pilpres 2019
Demokrat Batal Koalisi dengan Gerindra,Andi Arief Ungkap 5 Poin Penting Ini,Sindir Prabowo
Wakil Sekretraris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, mengungkapkan jika partainya tidak akan berkoalisi dengan
3. Partai Demokrat membuka 2 opsi: pertama, kembali ke komitmen/janji Prabowo yg meminta AHY cawapres karena elektabilitas tertinggi di semua lembaga survey.
Kedua,cari figur alternatif utk dibicarakan bersama dengan pertimbangkan kemungminan mengalahkan Jokowi - Ma'ruf Amien.
4. Partai Demokrat besok pagi akan menyatakan sikap terhadap kelanjutan dalam koalisi ini karena menurut aturan tidak boleh netral.
Kami berharap dalam dua atau tiga jam terakhir Prabowo dan demokrat ada kesepakatan.
Jika tdk ada kesepakatan, kami akan tempuh jalan berbeda.
5. Partai Demokrat berharap ujian leadership Prabowo bisa diatasi oleh dirinya.
Jika ujian ini tidak lahir keputusan terbaik akan jadi ukuran bagaimana kapasitas dan kualitas untuk memimpin jika takdir sejarah Prabowo menang capres.
Persoalan bangsa akan lebih kompleks dari ini.
6. Demikian Sikap Partai Demokrat paska pertemuan Prabowo-SBY malam ini pk 21.30. Salam, andi arief wasekjen Demokrat," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pun sudah resmi diumumkan dari kedua kubu.
Kubu petahana yakni PDIP yang didukung 9 partai politik telah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres dan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Sementara itu, dari kubu penantang, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendeklarasikan diri menjadi capres, sementara Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk sebagai cawapres.
Deklarasi ini diumumkan resmi oleh Prabowo Subianto di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) malam.
"Pada saat ini baru saja pimpinan dari tiga partai politik yaitu, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Gerakan Indonesia Raya telah memutuskan dan memberi kepercayaan kepada saya Prabowo Subianto dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2019-2024," ungkap Prabowo Subianto seperti dikutip dari siaran langsung KompasTV,Kamis (9/8/2018) malam.
Prabowo mengatakan jika proses penentuan capres dan cawapres tidaklah mudah.
Dikatakannya, jika PKS dan PAN sebelumnya telah terbentuk koalisi secara de facto.