Pilpres 2019
Cawapres Jokowi di Pilpres 2019-Ini Rekam Jejak Mahfud MD dari Pekerjaan hingga Jabatan Pemerintahan
Mahfud MD Capres Jokowi, Mahfud MD Cawapres Jokowi, Mahfud Md jadi cawapres
TRIBUNSUMSEL.COM-Jelang beberapa hari batas akhir pendaftaran peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nama Mahfud Md santer diisukan menjadi kandidat terkuat cawapres Joko Widodo (Jokowi).
Bukan kali ini saja, Mahfud juga pernah menjadi kandidat cawapres Jokowi pada Pilpres 2014.
Di Pilpres 2019, Mahfud awalnya masuk 10 besar daftar cawapres Jokowi.
Menjelang pendaftaran capres/cawapres, Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) memberikan kisi-kisi soal cawapres Jokowi.
Baca: BREAKING NEWS - Jokowi-Mahfud MD Capres-Cawapres 2019, Sore ini Siap Deklarasi
Baca: BREAKING NEWS ; Jokowi-Mahfud Deklarasi Pukul 16.00
Baca: Pesan Politisi PKS, Bila Prabowo tak Dengar Ulama, Akan Celaka 7 Turunan
"Siapa cawapresnya? Yang jelas dia melengkapi pelangi NKRI, di mana presiden dan wapres selalu mengikuti pola nasionalis-religius sebagaimana sejak Desember 2017 lalu secara konsisten saya sampaikan. Dia juga memiliki pengalaman paling luas dalam segala ranah pemerintahan," kata Rommy di akun Twitter-nya, @MRomahurmuziy, Rabu (8/8/2018).
Dari kisi-kisi yang disampaikan Rommy, nama Mahfud disebut memenuhi semua unsur tersebut.
Jokowi pun mengamini cawapres yang akan mendampinginya berinisial M.
Entah ini lucu-lucuan atau tidak, Jokowi tak memungkiri cawapresnya berinisial M.
"Depannya pakai 'M'," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).
Sebenarnya, Mahfud sudah digadang-gadang menjadi cawapres Jokowi sejak Pilpres 2014.
Namanya sempat diusung oleh PKB. Namun dukungan tersebut kandas.
PKB tak jadi memberikan tiket kepada Mahfud di Pilpres 2014. PKB mendukung duet Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
"Ya berharaplah," ujar Mahfud menjawab pertanyaan wartawan soal dukungan PKB terhadap pencawapresannya terhadap Jokowi, 7 Mei 2014.
Pada akhirnya, Mahfud beralih mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kala itu.
Pascakekalahan Prabowo-Hatta, Mahfud kembali mendukung Jokowi dan kini menjabat anggota Dewan Pengarah BPIP.
Dalam kabar terakhir yang diterima Tribunsumsel.com, Pasangan Jokowi-Mahfud akan segera dideklarasikan.
Informasi dari sumber Tribunnews.com menyebut pasangan Capres-Cawapres yang akan diusung dan didukung oleh koalisi petahana adalah Joko Widodo (Jokowi) dengan Mahfud MD.
Masih berdasarkan keterangan sumber tersebut, deklarasi akan digelar di daerah Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB.
Hingga berita ini diturunkan Tribunnews.com, berusaha untuk mengklarifikasi informasi yang diperoleh terkait deklarasi Jokowi-Mahfud MD.
Presiden Jokowi juga memastikan akan mendaftar sebagai calon presiden peserta Pemilu 2019 ke KPU RI sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (10/8/2018).
Bakal dipilihnya Mahfud MD sebagai pendamping Jokowi memang sesuai dengan kriteria yang disampaikain ketua umum PPP Romahurmuziy.
Mahfud merupakan sosok nasionalis-religius dan memiliki pengalaman paling luas dalam pemerintahan.
Dalam jabatan pemerintahan saja seperti dikutip dari Wikipedia, Mahfud pernah menduduki sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan.
Pria yang juga pengajar ilmu hukum di Universitas Islam indonesia ini pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Tak hanya itu pria kelahiran Sampang Madura pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Berikut data lengkap karir seorang Mahfud MD dikutip dari Wikipedia:
Organisasi
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
- Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
- Dewan Pengasuh Forum Keluarga Madura Yogyakarta (2007–)
- Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) (2012–)
Pekerjaan
- Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984–)
- Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986–1988)
- Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988–1980)
- Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991–1993)
- Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994–2000)
- Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996–2000)
- Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997–1999)
- Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005)
- Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006)
- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
- Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang (USM) (2018–)
Jabatan Pemerintahan
- Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000)
- Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001)
- Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008)
- Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
- Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013)
- Anggota Dewan PengarahUnit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018)
- Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018–)