Berita Selebriti
Pasca Alami Body Shaming, Nana Mirdad Dapat Banyak DM Pengalaman Serupa, Ini Saran Darinya
Nana Mirdad merupakan satu dari sekian banyak selebriti yang baru-baru ini mengalami body shaming di media sosial.
TRIBUNSUMSEL.COM - Nana Mirdad merupakan satu dari sekian banyak selebriti yang baru-baru ini mengalami body shaming di media sosial.
Body Shaming yang berarti celaan fisik kepada orang lain atau bisa juga dengan bentuk ejekan atau semacamnya ini didapat Nana dari salah satu pengguna instagram.
Kala itu, warna kulit sawo matang Nana lah yang menjadi bahan netizen tersebut untuk mengejeknya.
Dimana akun itu memandang rendah warna kulit putri sulung mantan pasangan Jamal Mirdad dan Lidya Kandouw ini.
Ia menyebutkan jika Nana sangatlah beruntung mendapatkan Andrew White yang memiliki kulit putih dan perawakan yang tampan.
Pasca ia membagikan pengalamnnya itu di instagram, DM yang berisi curhatan para korban body shaming pun banyak ia terima.
Saking banyaknya, Nana mengaku dalam unggahan instastory-nya jika ia tak bisa membalas hal itu satu persatu.

Namun, ia juga berterimakasih atas apresiasi dan respon positif dari banyak warganet atas kasusnya itu.
Body shaming tak bisa dianggap sesuatu yang lumrah atau biasa, sebab hal itu bisa membuat si korban merasa minder hingga bahkan depresi.
Berikut penuturan serta tips dari kakak Naysila Mirdad ini kepada para korban body shaming lainnya yang ia sampaikan di media sosial.
"Also.. bnyak dari kalian (netizen) yang sharing pengalaman body shaming kalian sampai bikin kalian minder.
I know i can't be though, aku tau nanggepin omongan orang itu its like very annoying and can make you feel really sad. But soon stoping from being you,

People can said a lol thing about you, but what matter most its about you thing about yourself. So, jangan pernah merasa terlalu sedih, its okay to be sad, hanya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan.
So remember, what you put inside here, itu jauh lebih berarti dari pada omongan orang lain tentang kalian.
Isn't nobody perfect, bahkan orang yang sering ngomongin orang lain pun, they're not perfect.
