Wisata dan Kuliner Palembang

Inilah Tempat Wisata Baru di Palembang yang Instagramable Usai Direnovasi

Pada masa Kesultanan Palembang misalnya, sungai ini dijadikan sarana transportasi ke wilayah pedalaman Palembang.

Editor: M. Syah Beni
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Normalisasi Dimulai, Begini Penampakan Sungai Sekanak Cantiknya! 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Hiruk pikuk pasar Sekanak akhir pekan lalu cukup ramai

Mobil sampai becak terparkir dan mangkal di sepanjang jalan pasar itu. Sementara di sisi lain, tepatnya di bantaran sungai Sekanak beberapa orang terlihat berfoto-foto.

Mereka asyik memainkan gawai sambil bergaya mengabadikan tempat itu.

Di sungai Sekanak itu sepanjang dua ratus meter tersaji pemandangan yang kekinian.

Bantaran sungai, dinding rumah hingga pagar seng berubah menjadi tempat yang memikat.

Gambar mural menghiasi sungai tua.

Baca: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia AFF Suzuki Cup 2018: Incar Gelar Perdana Piala AFF 2018

Warna-warni cat menyuguhkan keindahan terkini.

Dalam sejarahnya, sungai Sekanak adalah salah satu anak sungai yang memegang peranan penting dalam perjalanan kota Palembang serta masyarakatnya.

Pada masa Kesultanan Palembang misalnya, sungai ini dijadikan sarana transportasi ke wilayah pedalaman Palembang.

Pada masa Sriwijaya, sungai ini diperkirakan menghubungkan Bukit Siguntang dengan Sungai Musi.

Para raja atau mereka yang hendak ke bukit Siguntang melalui sungai tersebut.

Baca: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Lubuklinggau, Pembayaran Cukup 5 Menit

Sekanak Bersolek, Namun Ini yang Kurang dari Kawasan Wisata Mural
Sekanak Bersolek, Namun Ini yang Kurang dari Kawasan Wisata Mural (Tribunsumsel.com/M Ardiansyah)

Tidak hanya sungai Sekanak yang mulai dipoles, di kawasan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) juga menghadirkan tempat yang kekinian.

Konsepnya berbeda.

Di TPKS menyajikan keindahan sebuah taman dengan beberapa kursi di beberapa sudutnya.

Baca: Diisukan ke Sriwijaya FC di Putaran Kedua, Tijani Belaid Resmi Berlabuh di Klub Asal Kalimantan

Berada di tengah-tengah kawasan TPKS, pengunjung akan disambut dengan tulisan berukuran besar "Love Sriwijaya".

Tulisan itu mampu memikat pengunjung.

Banyak pengunjung ber-swafoto di titik itu kemudian mengunggahnya di media sosial.

Usai itu, pengunjung akan menyeberangi jembatan untuk sampai pada "Pulau" dimana keindahan taman disajikan.

Beberapa bangku disediakan di beberapa sudut tempat tersebut. Beberapa tempat duduk memanjakan mata pengunjung.

Baca: 14 Pensiunan TNI Jadi Jagonya PDIP Siap Menangkan Jokowi

"Karakter huruf tulisannya saja sudah membawa pikiran kita pada zaman dulu kala. Hurufnya agak ke Pallawa-Pallawaan. Bagus banget," kata Tia, pengunjung yang ber-swafoto di tempat tersebut.

Taman Cempaka di Taman Purbakala Kerajaan Siriwijaya (TPKS) ramai dikunjungi warga, terutama di akhir pekan.
Taman Cempaka di Taman Purbakala Kerajaan Siriwijaya (TPKS) ramai dikunjungi warga, terutama di akhir pekan. (tribunsumsel.com/Agung Dwipayana)

Marta Astra, pelukis Palembang menilai upaya untuk memperindah dan merawat tempat-tempat "tua" yang bersejarah di Palembang patut diapresiasi.

Gambar mural di sungai Sekanak misalnya dengan menghadirkan lukisan itu akan membuat sungai tua lebih cantik, menarik dan menjadi tempat destinasi wisata "baru".

Pewarnaan yang berkonsep kekinian menjadi daya tarik.

Hal itu menyuguhkan keindahan agar tidak terkesan angker atau seram, sebagaimana nasib sungai Sekanak selama ini.

Baca: Tahi Lalat di Kelopak Mata Bahaya atau Tidak, Begini Penjelasan Dokter

"Sekanak, mulai dari bangunan-bangunan tuanya hingga sungai selama ini sedikit terlupakan. Dengan mengambar mural itu artinya pemerintah sudah mulai mengindahkan dan ini sangat positif," katanya.

Namun katanya, alangkah indah dan bagusnya apabila penyajian yang berkonsep kekinian tersebut dibarengi pembelajaran sejarah, tidak melupakan akar sejarah dari tempat itu sendiri.

Sebagaimana sungai Sekanak sarat dengan sejarah kota Palembang.

"Jangan melupakan sejarahnya. Tujuan dari keindahan itu kan ke wisata, harusnya dibarengi edukasi sejarahnya. Lukis perahu untuk berjualan sebagaimana disana dulu banyak demikian," kata Marta lagi.

Tempat bersejarah di Palembang banyak. Upaya demikian dinilai sangat positif. Hanya saja jangan melupakan akar sejarahnya. Sebab tujuannya bukan sekedar wisata zaman now tapi tua-tua keladi, semakin tua semakin jadi, katanya. (Tribunsumsel.com/ disadur dari rubrik Urban Culture Tribun Sumsel)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved