Kapolri Tito Karnavian Sebut Kasus di Yogya dan Indramayu Bukan Serangan Tapi Perlawanan Teroris
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebut kasus terorisme yang terjadi di Yogyakarta dan Indramayu
Agung menambahkan jika pelaku merupakan suami istri yang mencoba melakukan serangan di depan Polres Indramayu.
Suami istri tersebut tergabung dalam JAD yang ada di daerah Haurgeulis.
Mulanya, polisi mencurigai keberadaan mereka yang mencoba menerobos masuk Polres menggunakan motor tanpa lampu.
Lalu polisi mencoba menegur namun mereka tidak mau berhenti.
"Yang bersangkutan (terduga serangan), polisi mencurigai kok ada motor tanpa lampu mencoba masuk, tidak mau berhenti, lalu kaget. Dia punya barang jatuh semacam panci, kemudian ketakutan lalu kami melakukan tembakan peringatan," kata Agung.
Ketika dibuka, barang yang dibawa suami istri tersebut berisi semacam petasan dari potasium.
"Dibuka isinya semacam petasan dari potasium, low explosif (kekuatan ledakan)," tambah Agung.
Sementara itu, dikutip Kompas.com, di lokasi penjagaan di Polres Indramayu diperketat pasca penyerangan.
Sisa-sisa ceceran bahan peledak nampak masih ada di lokasi meskipun sudah dibersihkan oleh petugas.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan dari berbagai saksi, penyerangan itu dilakukan oleh dua orang dengan berboncengan sepeda motor.
Pelaku langsung menerobos penjagaan di Mapolres merangsek masuk ke dalam.
Sehingga, petugas jaga melepas beberapa tembakan untuk melumpuhkan pelaku.
Meski demikian, pelaku bisa lolos keluar Mapolres dan kabur dengan luka tembakan.
Saat kabur pelaku melemparkan panci diduga berisi bahan peledak dan kabur ke arah Bunderan Mangga Indramayu.
Ceceran darah masih nampak di jalan depan Polres walau sudah dibersihkan.
Sementara itu, dalam kejadian tersebut tidak ada petugas yang luka.
Kedua pelaku kini telah diamankan pihak kepolisian. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kapolda Jawa Barat Pastikan Pelaku Dugaan Bom Panci adalah Anggota JAD Haurgeulis.