Piala Dunia 2018 Rusia
Prediksi Final Piala Dunia Prancis vs Kroasia - Kesempatan Balas Dendam 20 Tahun yang Lalu
PIALA Dunia 2018 sudah hampir usai, Minggu (15/7) akhir pekan ini, Stadion Luzhniki di kota Moskow akan menjadi arena pertarungan partai
Jika berhasil membawa Prancis juara, maka Deschamps akan dicatat sejajar dengan Beckenbauer. Tentu sebuah pencapaian yang membanggakan.
Di atas kertas, Prancis punya segalanya untuk mengungguli Kroasia. Saat ini mereka duduk di peringkat tujuh rangking Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Sementara Kroasia di posisi 20. Jarak yang cukup jauh, menunjukkan perbedaan kualitas kedua tim.
Dari sisi personel, Prancis dan Kroasia juga berbeda jauh.
CIES Football Observatory, lembaga riset sepakbola yang berbasis di Swiss, menaksir valuasi pasar seluruh pemain di skuat Prancis adalah 1,41 miliar euro (Rp 23,63 triliun). Ini adalah skuat termahal di Rusia 2018.
Prancis dihuni pemain pemain top yang tentunya punya 'harga' mahal.
Sebut saja Kylian Mbappe (Paris St Germain), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), hingga Paul Pogba (Manchester United).
Sementara valuasi pasar tim Kroasia ditaksir hanya sekitar 416 juta euro (Rp 6,97 triliun). Jauh sekali dibanding Prancis.
Pemain termahal di skuat Kroasia adalah Ivan Rakitic (Barcelona), yang jasanya ditaksir senilai 68,3 juta euro (Rp 1,14 triliun).
Di kubu Prancis, pemain termahal mereka adalah Mbappe yang dipekirakan punya valuasi 186,5 juta euro (Rp 3,12 triliun). Mbappe nyaris lebih mahal tiga kali lipat dari Rakitic.
Namun, Kroasia bukan tanpa peluang. Di babak semifinal, tim termahal ketujuh ini berhasil menyingkirkan skuat termahal kedua, yaitu Inggris.
CIES menakar valuasi skuat Tim Tiga Singa di Rusia 2018 adalah 1,39 miliar (Rp 23,23 triliun), hanya kalah dari Prancis.
Kemudian dari segi usia, rata rata di tim nasional Prancis adalah 26,4 tahun. Sementara Kroasia ada di 27,5 tahun.
Usia yang lebih matang menjanjikan pengalaman, ketenangan, dan daya tahan yang lebih. Hal ini sudah dibuktikan Kroasia kala mengalahkan Inggris.
Pemain pemain Inggris yang berusia lebih muda (rata rata 25,9 tahun) bergelimpangan karena kelelahan kala harus bertarung dengan tempo tinggi di babak perpanjangan waktu.
Akhirnya Kroasia pun mampu mencuri gol kemenangan pada menit menit akhir laga, tidak perlu sampai melalui adu penalti.