Ribuan E-KTP Sumsel Tercecer di Bogor, Mendagri Duga Ada Sabotase
Warga menemukan ribuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik milik warga Sumsel berceceran di Jalan Raya Salabenda, Desa Parakanjaya
"Sopirnya sempat balik lagi, terus beresin e-KTP itu. Terus pergi lagi. Pas dilihat sih, e-KTP itu domisilinya dari Sumatera Selatan. Masa berlakunya sampai tahun 2017," ucap Ugan.
"Warga di sini juga masih penasaran dengan ribuan e-KTP itu. Kok, banyak banget yah. Nomor pelat mobilnya saya juga enggak hapal," kata dia.
Klaim Rusak
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil, Zudan Arif Fakrulloh menegaskan bahwa e-KTP yang tercecer di jalanan Bogor itu dalam kondisi rusak.
E-KTP itu tercecer saat dibawa dalam perjalanan dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Rencananya, tanda pengenal para penduduk Indonesia itu akan dibawa menuju Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi, e-KTP itu tercecer di simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor dan disaksikan warga setempat.
Insiden itu sangat disayangkan. Bagaimana dokumen milik rakyat tidak diamankan sebagaimana mestinya, meski disebutkan e-KTP itu rusak.
Apalagi sekarang ini kita sedang menghadapi Pilkada serentak dan disusul Pilppre/Pileg 2019. Untuk menyalurkan hak pilih, warga cukup menunjukkan e-KTP.
Lalu bagaimana kalau e-KTP tercecer itu sampai disalahgunakan.
"Semua KTP-elektronik yang jatuh dari mobil pengangkut sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke Gudang Penyimpanan di Semplak, disaksikan oleh petugas Kemendagri yang ditugaskan melaksanaksn pemindahan barang dari Pasar Minggu ke Semplak," jelas dia.
Ia mengatakan tak mengetahui pasti jumlah e-KTP yang rusak tersebut, lantaran merupakan gabungan dari sisa-sisa pengiriman sebelumnya dan tak dihitung.
Namun, e-KTP tersebut berada di satu dus dan seperempat karung. "Bukan berkarung-karung," terang Zudan.
Lebih lanjut, Polres Kabupaten Bogor mengawal pembawaan e-KTP rusak tersebut, dan pihaknya akan meminta keterangan dari sopir terkait jatuhnya KTP elektronik dari truk.
"Untuk itu saya mohon bantuan Bapak Ibu dan rekan-rekan bila ada link berita atau foto-foto, status di medsos berkenan menyampaikan klarifikasi saya ini agar masyarakat luas mendapatkan penjelasan yang resmi dan yang sebenarnya,"kata Zudan.