Kisah Seorang Marbot Jadi Mualaf: Dari Ditinggal Istri, Diselingkuhi Hingga Jatuh Miskin

Perjalanan hidup di dunia ini tidak ada yang tahu. Hidup penuh dengan misteri.

TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH
Rudi Suryanto 

Ia sering dilempar dengan benda keras dari arah belakang saat berada di rumahnya.

Anehnya tak ada tanda-tanda ada orang yang melempar tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang melempar saya, tetapi lemparan tersebut terasa sangat menyakitkan dan yang anehnya ketika saya melihat ke belakang tidak ada pelakunya", jelasnya.

Sejak itu ia merasa gelisah.

Kebimbangan hatinya membawa pada ajaran-ajaran Islam.

Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho (TRIBUNSUMSEL.COM/ ANDRI HAMDILLAH)

"Saya sebelumnya tidaklah mengenal apa itu agama islam, sampai akhirnya hati dan pikiran saya seperti mendorong untuk mempelajari islam", tegasnya.

Sambil mata berkaca - kaca ia bercerita keinginannya untuk mendalami islam sudah tidak bisa ditunda.

Akhirnya ia memutuskan untuk memeluk agama islam pada tahun 1983.

Setelah menjadi seorang mualaf ia juga pernah bermimpi.

Di dalam mimpinya ia bertemu dengan seseorang yang mengajaknya untuk melihat suatu tempat.

"Di dalam surga semua terasa indah tidak bisa saya ceritakan melalui perkataan akan keindahan tersebut, sedangkan saat memasuki neraka ia melihat api yang membara - bara membakar setiap orang yang seperti mempunyai kesalahan semasa hidupnya", tegasnya.

Telah banyak mendapatkan pengalaman spiritual, ia pun semakin belajar untuk mendekatkan diri kepada pencipta.

 Meski ia harus merelakan istrinya untuk berpisah.

"Istri saya tidak mau ikut bersama saya masuk dan menjadi seorang mualaf," terangnya

Ia pun akhirnya bercerai dengan istrinya, mencoba menguatkan hatinya dengan ia terus berbuat baik dan menjalankan ibadah salat wajib lima wakktu.

Tak hanya itu saja, ia juga harus rela dijauhkan dari keluarganya, karena keputusannya tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved