Ramadan 2018

Ternyata Begini Caranya Para Astronot Berpuasa

Saat ini umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Facebook
Astronot salat di luar angkasa 

TRIBUNSUMSEL.COM-Saat ini umat Muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Meskipun dilakukan di berbagai macam tempat dan dengan tantangan yang berbeda-beda.

Namun kita semua tetap berada dalam satu planet yang sama, yaitu bumi.

Sehingga, umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan pun masih menjalankan dan merasakan ibadah puasa di bumi.

Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa ada sebagian orang yang menjalankan ibadah puasa selain di bumi?

Pada tahun 1980-an tepatnya pada tanggal 17 Juni 1985, sejumlah Muslim pernah pergi ke antariksa.

Sultan Salman Al Saud dari Arab Saudi yang adalah muslim pertama yang terbang ke antariksa dalam sebuah misi yang dinamakan STS 51-G.

Kemudian di susul oleh Sheikh Muszaphar Sukhor, yang terbang dalam misi Soyuz TMA-11 pada Oktober 2007.

 
Sejak keberangkatan Sheikh Sukor itulah, isu tentang beribadah di antariksa mengemuka.

Akhirnya pada tahun 2006, Badan Antariksa Malaysia (ANGKASA) bekerja sama dengan Department of Islamic Development Malaysia (JAKIM) menghasilkan sebuah pedoman bagi Muslim untuk menjalankan ibadah di antariksa.

Dalam pedoman tersebut dinyatakan bahwa walaupun berada di luar angkasa.

Muslim tetap dapat beribadah, hanya perlu penyesuaian karena kondisi antariksa yang berbeda dengan Bumi.

Seperti apa penyesuaian tersebut?

1. Salat dengan posisi duduk atau tidur telentang

Kondisi antariksa yang memiliki gravitasi rendah, terkadang mempersulit Muslim untuk berdiri tegak, rukuk, dan bersujud seperti di Bumi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved