Berita Palembang
Berawal Dari 2 Titik Ini, Palembang Kini Macet Parah Dimana-mana
Kemacetan di kota Palembang beberapa hari terakhir semakin menjadi-jadi. Entah apa penyebab pasti kemacetan yang melanda kota pempek,
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Kemacetan di kota Palembang beberapa hari terakhir semakin menjadi-jadi.
Entah apa penyebab pasti kemacetan yang melanda kota pempek, hingga masyarakat “menumpahruahkan” curahan hati mereka di media sosial, karena tidak tahan harus terhenti saat berkendara.
Namun jika melihat fakta lapangan, setidaknya selama sepekan terakhir, ada dua simpul utama kemacetan yang menjalar ke berbagai kawasan dan jalan di ibukota Provinsi Sumatera Selatan.
Pertama, proyek pembangunan pedestrian di Jembatan Ampera.

Karena pengerjaan pedestrian yang harus dikebut sebelum Asian Games Agustus mendatang.
Kontraktor memasang sekat berupa seng di sepanjang trotoar mulai dari bentang tengah sisi kiri jembatan Ampera hingga ke arah seberang Ilir.
Simpul kemacetan lainnya yakni di Jembatan Musi II di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara.
Karena merupakan satu-satunya akses lintas Sumatera untuk kendaraan angkutan barang, praktis antrian kendaraan didominasi truk muatan.
Penutupan Jembatan Musi II mulai Sabtu (5/5/2018) lalu.

Sementara jembatan ditutup selama tujuh hari, kendaraan dialihkan melalui duplikat Jembatan Musi II.
Tentunya hal ini mengakibatkan botlle neck atau penyempitan jalur akibat arus kendaraan dari dua jalur.
Kemacetan di kedua jembatan yang merupakan akses menuju Palembang kota maupun sebaliknya, juga berimbas ke beberapa titik.
Seperti di Jalan Srijaya Negara di Bukit Besar, Jalan Demang Lebar Daun hingga Jalan Kol. H. Burlian.
Sedangkan di Jalan Jenderal Sudirman, kemacetan parah terutama dari arah Simpang Charitas hingga Bundaran Air Mancur (BAM) Masjid Agung.
Kemacetan di Palembang yang merupakan salah satu kota penyelenggara Asian Games 2018, telah diprediksi Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin.
Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan urgensi pembangunan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Sumsel.
"Tahun 2019 atau 2020, Palembang akan mengalami greatlock atau macet total. Begitu kendaraan keluar garasi, langsung macet di depan rumah," kata Alex di beberapa kesempatan.
"Untuk itu perlu kita intervensi dengan membangun LRT guna mengurangi kemacetan. Diharapkan masyarakat akan beralih ke moda transportasi massal," paparnya.
Kini, apa yang disampaikan orang nomor satu di Sumsel, perlahan mulai terbukti.
Dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, persoalan kemacetan diharapkan dapat dituntaskan karena Palembang akan menggelar pesta olahraga empat tahunan terbesar di Asia, Asian Games.
Sementara moda transportasi massal LRT Sumsel, "mesin pengurai kemacetan" hampir rampung dan terus dikebut pengerjaannya.