Berita Palembang
Tulang Driver Online Palembang yang Dibunuh Dimakamkan, Anak Bungsu Menangis Lepas Kepergiannya
Tangis haru tak dapat terelakan ketika tulang Sopir Taksi Online Tri Widiyantoro yang sudah dipindahkan ke dalam peti akan dimasukan ke liang lahat.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, M Ardiansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangis haru tak dapat terelakan ketika tulang Sopir Taksi Online Tri Widiyantoro yang sudah dipindahkan ke dalam peti akan dimasukan ke liang lahat.
Kedua anak perempuan Tri, juga tak dapat membendung air mata mereka melihat sang ayah pergi selamanya.
Seperti mengetahui bila sang ayah akan dimakamkan, Sabit, anak bungsu Tri Widiyantoro menangis kencang dipelukan sang ibu Rohana di TPU Kamboja Palembang, Sabtu (5/5).
Driver taksi online ini merupakan korban perampokan dan pembunuhan beberapa waktu lalu.
Sabit yang masih berusia sekitar 2 tahunan, sempat berhenti menangis saat proses pemakaman sang ayah setelah dibujuk.
Namun, ia kembali menangis kencang di gendongan sang bunda.
Keluarga, kerabat serta teman Tri juga terlihat tidak dapat membendung air mata mereka.
Bahkan, ada keluarga yang spontan terucap kata-kata yang membuat hati terenyuh.
"Malang benar nasibmu Tri. Mencari nafkah untuk anak istri, malah jadi begini."
"Meninggal tidak wajar," ujar seorang perempuan sambil menghapus air matanya menggunakan sapu tangan.
Sebelum tulang Tri dimakamkan di TPU Kamboja Palembang, terlebih dahulu dilakukan serah terima dari Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang ke pihak keluarga.
Tulang Tri baru bisa diserahkan, setelah penyidikan dan para pelakunya ditangkap.
"Dua pelaku sudah mati ditembak polisi, masih ada dua pelaku lagi yang masih hidup."
"Kami pihak keluarga meminta kepada aparat penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman mati kepada keduanya."