Heboh Gunting Menempel di Jasad Jumiran, Perawat Malah Tertawa saat Ditanya Pihak Keluarga

Pelayanan RSUD Deliserdang menjadi sorotan setelah kasus benda seperti gunting menempel di dada

Karena dari peristiwa ini, kata Abyadi,  bahwa layanan di rumah sakit milik Pemkab Deliserdang itu menunjukkan ketidakprofesionalan. 

Menurutnya, kalau ada kaitannya dengan anggaran katanya, ini menjadi tanggungjawab Pemda untuk merevisi anggaran.

"Memang kalau melihat layanan seperti ini kan kita sebagai masyakat pengguna layanan, akan ketakutan berobat ke sana. Pemda harus memberi perhatian serius soal ini. Harus lakukan kajian mendalam mengenai layanan rumah sakit ini," katanya lagi.

Direktur RSUD Deliserdang dr Hanif Fahri SpKJ mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya terkait penanganan yang dilakukan terhadap pasien atas nama Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Pasien itu meninggal dunia karena penyakit komplikasi Selasa, (1/4/2018) sore.

Saat jenazah diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulance rumah sakit, keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.

Hal ini pun kemudian membuat keluarga warga lain yang turut melayat menjadi heboh.

"Itu bukan gunting tapi penjepit pendarahan. Penjepit pembuluh darah itu terbuat dari nikel. Jika tidak dilakukan seperti itu darah bisa terus-terusan mengalir, tapi saya akui ada juga kesalahan anggota dalam hal ini," ujar dr Hanif Fahri  saat dikonfirmasi Harian Tribun Medan/ Online Tribun-Medan.com Rabu, (2/5/2018).

Ia menyebut seharusnya sebelum jenazah dibawa ke rumah duka anggotanya menginformasikan tentang tindakan yang dilakukan itu dan menjelaskan apa maksud dan tujuannya.

Foto Ronggur Raja Doli Simorangkir.

Facebook.com/ Ronggur Raja Doli Simorangkir.

Saat itu Jariman  meninggal di dalam ruang ICU setelah dirawat selama dua minggu.

"Seharusnya dijelaskan dan ikut mendampingi ke rumah duka anggota. Kalau cuma ditutup saja itu pasti akan keluar terus-terusan darahnya karena sudah sempat ditutup pakai perban tapi gak bisa. Kalau satu atau dua jam darah masih akan mengalir tapi kalau sudah empat hingga lima jam darah pastikan sudah membeku dan bisa dilepas penjepitnya. Anggota saat itu enggak ikut mendampingi karena harus tangani pasien lain di ICU," kata Hanif.

Ia menjelaskan darah yang mengalir dari dada almarhum lantaran sebelumnya ada selang yang dipasang di parunya.

Disebutkan, selain terkena penyakit diabetes, Jariman  juga terkena gangguan paru dan jantung. 

(dra/tribun-medan.com/FACEBOOK)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gunting Menempel di Jasad Jumiran, Perawat Malah Tertawa saat Ditanya Pihak Keluarga, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved