Dirayu 2 Parpol Untuk Pemilu 2019, Mantan Ketua KPK Abraham Samad Akui Ingin Terjun Ke Dunia Politik
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, gencar melakukan roadshow kebeberapa daerah
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, gencar melakukan roadshow kebeberapa daerah beberapa hari terakhir.
Meski dalam roadshow tersebut, Abraham ingin menyebarkan virus integritas dan virus akhlak, khususnya ke generasi muda, untuk menangkal virus korupsi yang sudah jadi penyakit akut.
Namun, tak dipungkiri jika dirinya juga didekati sejumlah parpol jelang pemilu serentak 2019.
Baca: Terungkap, Ayu Ting Ting Beberkan Alasan Tak Hadiri Pernikahan Syahnaz Meski Diundang, Ternyata
"Soal Capres dan Cawapres 2019, saya sadar betul bukan orang parpol dan tidak memiliki modal besar,
sehingga kita tinggak melihat, mengamati serta menganalisa perkembangan selanjutnya," kata Abraham, Sabtu (21/4/2018) malam.
Dijelaskan Abraham, sebagai WNI dirinya punya kewajiban konstitusional yaitu ketika masyarakat atau rakyat menginginkan maupun memberikan amanat kepada dirinya, ia mengaku siap mengemban amanat itu.
Baca: Waduh ! 2 Gadis Kembar Ini Rela Berbagi Suami, Terkuak Alasan Mengejutkan Ini,Kisahnya Viral!
"Apapun amanat itu, baik diminta sebagai Cawapres, Capres, ketua KPK, Bupati, wartawan, semua akan kita jalankan sesuai amanat," ucapnya.
Ditambahkannya, saat ini ada beberapa parpol yang intens komunikasi mendekati dirinya, untuk kontentan pemilu 2019. Namun dirinya enggan mengungkapkannya ke publik saat ini.
"Ada dua parpol yang sedang kita jalin komunikasi, satu partai di pemerintahan. Tidak boleh menyebut warna partai," ucapnya.
Baca: Bukan Kisah Maia Estianty, Sosok Ini Jadi Inspirasi dari Lagu Sang Penggoda Tata Janeeta
Ia juga tak menampik jika suatu saat nanti, dirinya akan terjun kedunia politik jika dirasa sesuai dengan hati nurani perjuangannya selama ini.
"Soal masuk parpol, saa bini belum terpikirkan, tapi saya sedang menimbang, menganalisa dinamika politik yang sedang berkembang.
Yang jelas saya menganalisa dinamika politik yang begitu cepat perkembangannya, dari hari ke hari, begitu mengalami perubahan- perubahan,