Driver Online Ditemukan Tewas

Di Tubuh Hengki Sang Pembunuh Driver Online, Ditemukan Banyak Jimat, Dari Kebal Sampai Menghilang

HENGKI Sulaiman, tersangka pembunuh sopir taksol Tri Widyantoro, memang sudah tewas ditembak polisi.

Hengki Sulaiman 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - HENGKI Sulaiman, tersangka pembunuh sopir taksol Tri Widyantoro, memang sudah tewas ditembak polisi.

Namun cerita tentang pemuda berkulit gelap ini tetap menarik diikuti.

Polisi menggeledah tubuh Hengki menemukan banyak jimat tersimpan.

Hal ini diungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dalam rilis di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, Jumat (13/4).

"Ada jimat kebal, ada jimat menghilang. Banyak sekali jimatnya."

"Untung anggota salat dulu sebelum menangkap Hengki, jadi jimat menghilangnya luntur dan terlihat," ujar Zulkarnain didampingi Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Bayu P.

Selain jimat yang menyerupai keris kecil maupun tulisan Arab, di dompet Hengki hanya ditemukan fotokopi KTP. Tidak ada KTP asli.

Petugas juga menemukan tiga lembar surat cinta.

Dua lembar surat diduga dari pacar Hengki, berisikan keputusan untuk mengakhiri hubungan. Surat ditulis dengan tinta biru.

"Sayang, mungkin kita akhiri hubungan ini, biar tak ada lagi yang tersakiti karena kita sayang, dan ini semua yang terbaik untuk kita dan semua orang."

Surat cukup panjang, menggambarkan hubungan cinta Hengki dan wanita yang menyebut namanya Devi.

Kelihatan dari rangkaian kata itu hubungan keduanya tidak mendapat dukungan dari keluarga Hengki.

Surat diakhiri dengan kalimat, "Kutitipkan Alquran ini padamu. Aku sangat mencintai dan menyayangimu. Sampai jumpa sayangku."

Satu surat lainnya bertuliskan tinta hitam yang hurufnya agak sulit dibaca. Kuat dugaan ini surat Hengki tapi belum sempat dia kirimkan.

"Kamu masih mrh ya ma aku, ya udah terserah kamu klo kamu mash mrh ma aku. Kalo itu mau kamu ya gak ppa kok. Tapi jangan nyesal ya lo aku tiada...."

Surat Hengki sekira 15 baris ditulis dengan ukuran huruf tak teratur, ada yang cukup rapi disusul rangkaian kalimat dengan huruf yang lebih besar.

Perburuan terhadap Hengki, menurut kapolda, tidaklah mudah.

Hengki yang selalu berpindah-pindah membuat anggota harus memutar otak untuk mengejar dan menangkap Hengki.

Terlebih, Hengki mengganti namanya menjadi Hendri dan memotong rambutnya.

Sehingga teman-teman yang diikutinya hanya mengenal Hengki sebagai Hendri.

Namun, teman-teman satu desa dengan Hengki yang diikutinya selama dalam pelarian sempat merasa curiga dengan Hengki.

"Jadi teman-temannya ini memutuskan untuk memfoto Hengki. Biar kalau ada apa-apa, bisa jadi petunjuk untuk mengetahui wajah Hengki," jelas Kapolda.

Penangkapan Hengki juga tidak terlepas dari kejelian petugas untuk terus memonitor pergerakannya.

Kebiasaan Hengki selalu update di media sosial saat dalam pelarian menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengejarnya.

Menurut jenderal bintang dua ini, Hengki bisa sampai ke Brebes setelah mengikuti lima temannya yang juga berasal dari Lalan Muba.

"Dia memposting sebuah rumah yang menjadi tempat tinggalnya baik di halaman dan di dalam rumah."

"Dari itulah menjadi petunjuk untuk melakukan pengejaran kami. Barulah berhasil ditangkap di dekat pabrik roti," ujar Zulkarnain.

Penangkapan Hengki sudah menjadi janji Kapolda Sumsel untuk ditangkap hidup atau mati.

"Ini warning kepada para pelaku kejahatan. Siapa pun pelakunya, akan kami sikat. Bila tidak mau berakhir seperti ini, berhenti melakukan kejahatan," tegasnya. (ardiansyah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved