Juara Olimpiade Matematika Butuh Bantuan
Terkendala Biaya Rp 50 Juta, Kgs Fakhri Rasyiid Ingin Kibarkan Merah Putih di Ajang Internasional
Kgs Fakhri Rasyiid, siswa kelas 8 SMPN 1 Muaraenim, terancam gagal mengikuti babak final ajang internasional World Mathematics Invitational 2018
Butuh Bantuan
Ironis. Kgs Fakhri Rasyiid, siswa kelas 8 SMPN 1 Muaraenim, terancam gagal mengikuti babak final ajang internasional World Mathematics Invitational 2018 di Seoul, Korea Selatan, karena tidak punya biaya.
Fakhri terpilih mewakili Indonesia setelah menyisihkan 350 peserta se-Indonesia.
Dia berhasil meraih medali emas dalam ajang World Mathematics Invitational (WMI) 2018 yang diselenggarakan American Mathematics Society, Organisasi Matematika Taiwan dan Asosiasi Evaluasi Murid Berbakat Korea.
Babak Final WMI 2018 dijadwalkan terselenggara di Kampus Universitas Yonsei Songdo, Seoul, pada 13-17 Juli 2018 mendatang.
"Kami tidak tahu harus mencari biaya kemana lagi, sedangkan awal Mei uang sebagai tanda jadi atau tidaknya berangkat ke Seoul Korea Selatan sudah harus disetor. Sampai saat ini kami belum ada biaya," kata Rini Yulinar, orangtua Fakhri.
Rini mengatakan, biaya transportasi dan akomodasi di Korea sekitar Rp 50 juta.
"Kemana kami harus mencari dana sebesar itu," ujarnya.
Baca: Ibu Asyik Belanja,Dua Anaknya Mainkan Pintu Kaca Toko,Tiba-tiba Hal Mengerikan Terjadi!
Fakhri memang punya bakat di mata pelajaran matematika.
Pada 2017 lalu, Fakhri berhasil menyabet Medali Perunggu dalam Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO).
Dua wakil Indonesia pada babak final 2017 di Vietnam, Mikhael Edwardo Lian Rustan dan Aisya Salasika Ardiningrum, kalah bersaing dengan pelajar China, Taiwan, dan Hongkong.
Tahun ini Fakhri yang akan mewakili Indonesia.
Dijelaskan Rini, anaknya mengikuti kompetisi menggunakan biaya pribadi keluarga.
Baca: Kabar Gembira Tahun Ini Uang THR Untuk Para PNS Makin Besar, Terungkap Segini Jumlahnya!