Mengenal Karutan Klas 1A Pakjo Palembang, Inilah Sosoknya
Mardan SH, dipercaya pimpinan untuk menjabat sebagai Kepala Rutan Klas 1A Palembang. Pria kelahiran Palembang, 14 Mei 1971 ini mengaku senang
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Melisa Wulandari
Karutan Klas 1 A Palembang
Mardan SH
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mardan SH, dipercaya pimpinan untuk menjabat sebagai Kepala Rutan Klas 1A Palembang.
Pria kelahiran Palembang, 14 Mei 1971 ini mengaku senang bisa bertugas di tanah kelahiran.
Sebagai kepala rutan, pastinya mempunyai misi melaksanakan tugas sesuai aturan yang ada.
Baca: Pencetakan KTP Elektronik di OKU Ditargetkan Selesai Sampai Akhir Tahun 2018
Selain itu, melaksanakan tugas untuk membina warga binaan yang ada di rutan bisa menjadi lebih baik saat bebas.
"Saya yang telah diberi kepercayaan untuk menjadi karutan, pastinya ingin mensukseskan program pemerintah dibidang hukum.
Selain itu, pastinya ada program tersendiri di rutan," ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/3/2018).
Baca: Dodi-Giri Makin Percaya Diri Setelah Borong Dukungan 4 Partai Baru
Saat pertama kali bertugas di Rutan sebagai kepala rutan, bapak dua anak ini langsung menyoroti permasalahan yang dasar yang biasanya terjadi yakni air bersih dan kebersihan lingkungan.
"Saya berupaya menghubungi Pemerintah Kota untuk memberikan suatu sentuhan bagi warga binaan untuk ikut mensejahterakan warga binaan utamanya air bersih.
Alhamdulillah sekarang di rutan sudah mendapatkan koneksi dua jalur air bersih dan penambahan debit air.
Baca: Berkeliaran Ganggu Pengguna Jalan, Kambing Ditangkap SatPolPP PALI
Sehingga tidak lagi kekurangan air," ungkapnya.
Karena memang, kebutuhan air sangat vital untuk kehidupan warga binaan.
Sehingga upaya memperoleh pasokan air bersih akhirnya terlaksana dan bisa dirasakan seluruh warga binaan.
Selain itu, sorotan lain yakni masalah sampah. Ia ingin Rutan Klas 1A Palembang bersih dan bebas dari sampah.
Baca: Ditanya Kenapa Bisa Cinta dengan Rohaya, Slamet : Dia Itu Perhatian dan Sayang Sama Aku
Upaya tersebut akhirnya juga bisa tertanggulangi dengan meminta bak sampah ke Dinas Kebersihan Kota.
"Insyallah, sebagai putra daerah saya ingin bisa membawa manfaat untuk saudara-saudara kita yang ada di rutan," ungkapnya.
Baca:
Tiba di Kejati Sumsel, dr Dora Langsung Dibawa ke Ruang Interogasi
Rohaya Ngobrol dengan Pelayan Pria di Resto Pempek, Slamet Cemburu Hingga Tak Mau Makan
Lama Tak Terlihat dan Terdengar Kabar, Nenek Rohaya dan Slamet Makin Mesra