Disebut Bangkrut, Ini Daftar Kekayaan Hari Darmawan Mantan Bos Matahari yang Meninggal !
Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan dikenal sebagai raja mal, pertokoan, dan tempat wisata
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan dikenal sebagai raja mal, pertokoan, dan tempat wisata.
Aset-aset propertinya tersebar di Cilandak–Jakarta Selatan, Cilegon–Banten, Cianjur, Sukabumi, Karawang di Jawa Barat, serta Makassar–Sulawesi Selatan.
Pada 2010 lalu Hari pernah mengungkapkan bahwa dirinya telah memiliki enam mal dan satu pusat pertokoan di bawah bendera PT Griyapesona Mentari.
“Dalam 10 tahun terakhir, saya membeli enam mal. Semuanya memakai uang sendiri, jadi tidak ada kaitannya dengan Grup Lippo,” katanya seperti dilansir KONTAN.
Hal itu diungkapkan Hari menepis isu dirinya bangkrut pasca menjual aset-asetnya termasuk Matahari Department Store ke Grup Lippo.
Hari sendiri adalah pendiri Matahari Department Store.
Tangan dingin Hari telah membuat Matahari menjelma menjadi jaringan ritel modern raksasa di Tanah Air hingga sekarang.
Berbeda mal-mal milik Grup Lippo yang banyak menjamur di kota besar, Hari justru membangun pusat perbelanjaan di kota-kota pinggiran.
Sebut saja Cilandak Mall, Cilegon Supermall, Karawang Supermall, Cianjur Supermall, dan Latanete Plaza di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelum menggunakan nama Supermall, mal-mal milik Hari memakai nama Mayofield Mall. Namun, sejak tahun lalu, Hari menggantinya dengan nama Supermall agar lebih gampang diingat orang.
Hari mengaku membeli beberapa mal itu dengan harga sekitar Rp 50 miliar per mal.
Menurut dia, uang yang keluarkan lebih kecil jika dibandingkan dengan membangun mal dari nol.
“Apalagi, mal-mal itu sebelumnya bisa dibilang hampir bangkrut,” kata dia kala itu.
Tak cuma itu, Hari juga mendirikan sebuah taman wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor yang ia beri nama Taman Wisata Matahari (TWM).
Sebagai objek wisata, TWM yang berdiri di atas lahan seluas 30 hektare (ha) menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Puncak.
TWM memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti water park, agro wisata, outbound dan lain-lain. Selain itu masih ada fasilitas penunjang seperti aula, vila, ataupun hotel.
Hari Darmawan meninggalkan seorang anak bernama Suzy Darmawan Hutomo dari istrinya Anna Janti.
Suzy pernah tercatat sebagai orang terkaya ke-147 di Indonesia dengan total kekayaan US$ 52 juta.
Saat ini keseluruhan bisnis Hari Darmawan dipikul oleh Suzy Darmawan, pasalnya dia merupakan anak tunggal dari pengusaha tersebut.
Hidup sederhana
Terkenal punya harta melimpah, Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan lebih memilih tinggal di bangunan kecil di daerah Cisarua, Bogor.
Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 150 meter persegi itu berada di area Taman Wisata Matahari (TWM) Bogor.
Untuk diketahui, tempat rekreasi TWM merupakan milik Hari, dibangun pada tahun 2007.
Saat mendirikan TWM, Hari tidak menggunakan jasa konsultan, arsitek, dan kontraktor besar.
Ia justru melibatkan para penduduk setempat. Alasannya, ia bisa menekan biaya pembangunan sekaligus membangun ekonomi penduduk setempat.
Menghabiskan masa tuanya mengurusi TWM, Hari juga memilih tinggal di dekat lokasi usahanya itu.
Padahal, jika melihat harta kekayaannya yang begitu melimpah, Hari bisa saja tinggal di apartemen atau rumah mewah.
Vila tempat Hari Darmawan terakhir dinyatakan hilang (TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika)
Baca: Banyak Isu Soal Penyebab Kematian Hari Darmawan, Keluarga Pendiri Matahari Yakin karena Kecelakaan
Hari diketahui mempunyai rumah besar di daerah Bogor, namun ia lebih memilih tinggal di rumah berukuran kecil.
Dalam sebuah wawancara, Hari menjelaskan alasan sederhananya tinggal di area TWM.
"Saya sudah tinggal di sini (TWM) puluhan tahun. Saya punya rumah besar di Bogor, saya bukan bangkrut dan tidak punya rumah ya?" ujar Hari dalam wawancaranya bersama Filantropi pada 2017 silam.
Hari menjelaskan, ia merasa area TWM adalah rumahnya.
Di tempat itu juga Hari bisa merasakan indahnya alam dan bisa memantau langsung para anak buahnya.
"Saya lama-kelamaan merasa di sini 'it is my home', udara begitu besar, saya juga bisa giat membantu anak buah saya," kata Hari.
Ia tidak muluk-muluk untuk urusan tempat tinggal.
"Saya pikir yanng penting ada tempat tidur yang baik, ada udara yang baik, ada suasana yang bisa bikin senang, saya cukup," ujar Hari Darmawan.
Sabtu (10/3/2018) kabar duka datang.
Hari Darmawan ditemukan meninggal dunia di sungai ciliwung.
Jasad Hari Darmawan ditemukan dalam keadaan tengkurap dan tersangkut di bebatuan sungai.
Inilah 7 fakta kehidupan Hari Darmawan yang dihimpun Grid.ID.
1. Latar belakang keluarga
Hari Darmawan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 Mei 1940 dan memiliki nama asli Tan Tjan Hok.
Ayah Hari Darmawan, Tan A Siong, adalah seorang pengusaha lokal Makassar yang behubungan dengan produk-produk pertanian.
Dia dilahirkan dari keluarga besar 12 bersaudara.
2. Merantau ke Jakarta
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Dia bertemu dan menikahi Anna Janti, putri dari pemilik "Mickey Mouse",sebuah toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru, yang pada saat itu merupakan sebuah distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta.
Ayah mertua Hari Darmawan kemudian menjual toko serba ada tersebut kepadanya.
Di bawah pengelolaannya, toko berkembang pesat.
Toko Mickey Mouse milik Hari Darmawan dan Anna Janti menjual baju impor dan serta baju buatan istrinya yang kemudian diberi merk MM Fashion.
3. Pernikahan dan keluarganya
Hari Darmawan ketika itu menikahi Anna Janti saat berusia 18 tahun.
Dari pernikahannya ini, mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Susiawati, Herman dan Susan Darmawan.
4. Asal mula toko Matahari
Pada tahun 1968, dia membeli toko serba ada terbesar di Pasar Baru waktu itu yang bernama "Toko De Zon" (dari bahasa Belanda yang berarti The Sun atau Matahari dalam bahasa Indonesia).
Hari Darmawan mengganti namanya menjadi "Matahari".
Gerai pertama toko Matahari dibuka pada tanggal 24 Oktober 1958 yang menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta.
Toko Matahari kemudian menjadi pelopor Department Store pertama di Indonesia.
Pada tahun 1980-an, toko Matahari membuka cabangnya di hampir semua kota besar di Indonesia dan toko tersebut terkenal sebagai toko jaringan ritel terbesar di Indonesia.
Sampai saat ini mengoperasikan 156 gerai dengan luas ruang usaha lebih dari satu juta meter persegi yang tersebar di 73 kota di seluruh Indonesia.
5. Mendirikan pusat permainan
Hari Darmawan mendirikan pusat rekreasi keluarga pertama di Indonesia dibuka pertama kali di Kuta, Bali.
Hari Darmawan kemudian bekerja sama dengan Leisure & Allied Industries dari Australia membuka wahana bermain Timezone pada tahun 1994.
Timezone yang berasal dari Australia adalah tempat hiburan berupa permainan.
6. Menjual saham ke Lippo
Hari Darmawan menjadi gencar dalam mencari dana segar untuk berinvestasi membuka gerai baru Matahari Department Store di berbagai pusat perbelanjaan yang baru dibangun.
Ia kemudian menjual sejumlah sahamnya di lantai bursa dan berhasil mendapatkan dana sekitar 400 miliar.
Krisis moneter tahun 1997 membuat bisnis ritel lesu dan akhirnya menjual sebagian besar saham Matahari Department Store ke James Riady melalui grup Lippo.
Meski sebagian besar sahamnya sudah dijual, Hari Darmawan masih menjadi presiden direktur Matahari Department Store hingga tahun 2001.
7. Menjadi social entrepreneur
Setelah melepaskan jaringan ritel Matahari, Hari Darmawan tinggal di kawasan Cisarua, Bogor.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) itu lebih memilih menjadi social entrepreneur.
Ia lebih berfokus ke bidang sosial dan membangun tempat wisata dengan nama Taman Wisata Matahari yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Inilah Daftar Aset dan Gambaran Kekayaan Hari Darmawan, Siapa Bilang Dia Bangkrut?.