How To
Supaya Tidak Mudah Pikun Lakukan Hal Ini
PADA usia lanjut dapat terjadi suatu gangguan otak yang dikenal dengan demensia atau yang dikenal oleh orang awam sebagai pikun.
PADA usia lanjut dapat terjadi suatu gangguan otak yang dikenal dengan demensia atau yang dikenal oleh orang awam sebagai pikun.
Penyakit kepikunan ditandai dengan hilangnya ingatan atau kesulitan seseorang untuk memperoleh informasi yang sudah tersimpan di dalam otak.
Mudah lupa terhadap hal-hal yang baru dialami, kesulitan dalam melakukan penghitungan sederhana, salah meletakkan barang dan curiga seseorang telah mencurinya, sering murung, marah-marah, keluyuran, gelisah sampai agresif merupakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada lansia.
Semakin tua seseorang, berbagai macam proses dan reaksi kimia terjadi pada beberapa organ vital, salah satunya adalah otak.
Perubahan ini di sisi lain dapat mempengaruhi bagian pada otak yang bertanggung jawab dengan sistem saraf, panca indera dan ingatan.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa, penurunan fungsi otak atau pikun dapat dihindari dengan rajin berolahraga.
Olahraga dengan intensitas sedang misalnya joging atau bersepeda tiga kali seminggu dalam waktu 50 menit atau lima kali seminggu dalam waktu 30 menit terbukti dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah kepikunan.
Mengapa olahraga mampu mencegah kepikunan? Berikut alasannya:
1. Olahraga dapat memperlancar sirkulasi darah ke otak.
Olahraga dapat meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah baru (angiogenesis) di otak, melalui peningkatan kadar VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) sehingga memperlancar aliran darah ke otak dan memaksimalkan kinerja otak.
2. Olahraga meningkatkan daya ingat, mempertajam fokus dan konsentrasi.
Olahraga meningkatkan pertumbuhan sel saraf baru (neurogenesis) di di dalam hippocampus, yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk proses belajar, melalui peningkatan kadar BDNF (Brain Derived Neurotropic Factor). Sel-sel saraf baru yang terbentuk akan meningkatkan fungsi kognitif yang berdampak terhadap peningkatan fokus dan konsentrasi serta daya ingat.
3. Olahraga meningkatkan suplai oksigen ke otak.
Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak membutuhkan sekitar 20% dari oksigen yang digunakan oleh tubuh. Kurangnya ketersediaan oksigen berefek negatif terhadap fungsi otak. Dengan berolahraga terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru di otak, sehingga suplai oksigen ke otak dapat meningkat yang berdampak terhadap peningkatkan kinerja otak.
4. Olahraga mampu memperbaiki suasana hati