Berita Lubuklinggau

Rumah Beratapkan Terpal Berdinding Bambu, Pasangan Ini Bertahan Hidup Ditengah Kemiskinan

Hidup dalam jeratan kemiskinan membuat Heri (40), bersama istrinya Yeni (40), dan anak tirinya Leni (20), harus

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
tribunsumsel.com/Eko Hepronis
Rumah Beratapkan Terpal Berdinding Bambu, Pasangan Ini Bertahan Hidup Ditengah Kemiskinan 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Hidup dalam jeratan kemiskinan membuat Heri (40), bersama istrinya Yeni (40), dan anak tirinya Leni (20), harus tinggal disebuah gubuk reot.

Mereka tinggal satu atap di sebuah gubuk dengan ukuran 1,5 X 2 meter di Jalan Cereme Dalam, Rt, 07 Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, kota Lubuklinggau.

Gubuk reot yang mereka tempati saat ini hanya beratapkan terpal dan berdindingkan bambu.

Tidak ada sekat pembatas dalam gubuk itu layaknya sebuah tempat tinggal pada umumnya.

Baca: Dituduh Curi Kotak Amal Gegara Ada Recehan, Siswa Dipaksa Sumpah Pocong, Sekolah Alami Hal Memalukan

Yang ada hanya sebuah ruangan tanpa sekat pembatas. Tempat mereka bertiga berlindung dari panasnya teriknya matahari dan hujan.

Heri mengaku sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh serabutan bersama kedua istrinya. Namun apabila tak ada pekerjaan sama sekali mereka bekerja sebagai pencari sayur-sayuran disawah tak jauh dari tempat tinggal mereka.

"Kebanyakan disawah nyari kangkung, dan genjer lalu dijual keliling. Hasilnya kadang dapat Rp 20 ribu, kadang juga Rp 30 ribu cukuplah untuk makan sehari," kata Heri pada awak media, Jumat (9/2/2018).

Baca: Wow ! Deddy Corbuzier Sebut Mahasiswa UI Biadab Usai Beri Kartu Kuning ke Jokowi,Ini Alasannya

Namun apabila tak ada yang bisa di jual dan tak ada uang untuk membeli beras. Heri dan keluarganya terpaksa hanya memakan singkong rebus yang mereka tanam disamping gubuknya.

"Kalau sayur lagi tidak ada. Jadilah makan singkong untuk ganjal perut, dari pada maksa nak makan yang lain. Terus berbuat yang idak-idak lebih baik itu," ucapnya.

Ketika ditanya alasan Heri mengapa sampai tinggal di gubuk reot itu.

Baca: 5 Penyanyi Dangdut Ini Punya Wajah Cantik Alami Meski Tanpa Make Up,No.2 Paling Cantik!

Heri mengatakan tak ada pilihan lain. Ia bercerita gubuk yang ia tempati saat ini baru mereka tinggali enam bulan terakhir.

Sebelumnya, ia mengaku pernah merantau sampai ke daerah Riau dan bekerja sebagai buruh sawit. Namun karena tak ada kejelasan nasib akhirnya mereka sekeluarga memutuskan kembali lagi ke kota kelahirannya Lubuklinggau.

Sepulang dari Riau Ia dan keluarganya pernah tinggal di di wilayah Talang Bandung.

Namun baru tiga bulan mereka tinggal di tempat itu, tempat tersebut digusur.

Baca: Suka Pakai Rambut Palsu, Ini Foto-foto Kecantikan Asli Jenita Janet yang Bikin Pria Jatuh Hati!

"Disini cuma numpang tinggal. Kebetulan kemarin sehabis pindah disuruh mak tinggal disini bangun gubuk, juga numpang tanah orang lain. Dari pada ngontrak tidak punya uang sama sekali," ujarnya.

Ditengah kemiskinan itu juga, rupanya Heri dan keluarganya tidak mempunyai dokumen kependudukan yang jelas.

Ketika ditanya identitas diri Heri mengaku tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK) kalau mereka adalah warga kota Lubuklinggau.

Baca: Ketangkap Basah Petugas Saat Beginian Diwarung, Siswa Ini Kaget Video Mesumnya Itu Terbongkar!

Heri beralasan tidak mempunyai KK maupun KTP karena mereka selalu hidup berpindah-pindah.

"Kemarin ada KK sama KTP, tapi karena pindah-pindah akhirnya, dokumen kependudukan itu hilang, lupa nyimpan," katanya.

Bukan itu saja, nampaknya kemiskinan itu membuat tubuh Heri terserang penyakit gatal-gatal.

Bahkan terlihat kaki dan tangannya terlihat membengkak karena tidak di obati.

Baca: Selain Berikan Service Gratis Untuk Sahabat Pers, Astra Motor Sumsel Juga Lakukan Ini

"Makmano nak berobat lagi makan bae susah, ini gatal-gatal karena gigit nyamuk. Digaruk terus akhirnya makin parah," ucapnya.

Sementara ketua Rt, 07 Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II Sukarman mengatakan bila selama ini warga miskin tersebut bukan tinggal wilayah Cereme Taba melainkan tinggal di wilayah Talang Bandung.

"Masuk ke Cereme Baba baru sekitar empat lima bulan terakhir. Jadi assalamualaikum juga tidak. Terus keberadaannya juga dibelakang tembok, jadi tidak tahu nian sama sekali tanpa keterangan sama sekali," ucapnya.

Baca: Dulu Kecilnya Super Imut,Penampilan Baim Artis Cilik Sekarang Bikin Pangling,Aduh Berubah Dratis!

Ia juga mengaku ketika kehidupan mereka viral dimedia pihaknya sangat terlejut. Pihaknya pun langsung turun kelapangan mengecek dan menanyakan asal usul Heri dan keluarganya.

"Mereka mengaku memang tidak pernah lewat depan rumah pak Rt. Bahkan dua orang perempuan yang tinggal dirumahnya itu adalah istrinya. Asalnya mereka dari Empat Lawang," katanya.

Baca: Peringati Hari Pers Nasional, Astra Motor Sumsel Berikan Service dan Ganti Oli Gratis

Ia pun sempat kesal karena masuk tanpa izin ditambah dua orang perempuan diwilayahnya itu adalah istrinya sedangkan mereka tidak punya surat nikah.

Artinya mereka itu kumpul kebo.

"Secara sepintas mereka memang orang tak punya. Tapi kenapa orang tak punya semacam itu punya dua istri. Tapi walau demikian kita sudah menyarankan kepada mereka untuk segera mengurus administrasi kependudukan diwilayah kita," ucapnya.

Baca: Disebut Tak Lolos Verifikasi, Manajemen SFC : GSJ Siap Gelar Babak Semifinal Piala Presiden\

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved