Monyet ini Langsung Gelantung di Bahu Wanita, Kejadian Berikutnya Bikin Suami Emosi 'Itu Istriku'
Tingkah laku monyet kerap kali menyita perhatian manusia. Biasanya, bila ada orang yang berjalan
Keduanya lahir delapan dan enam minggu yang lalu di laboratorium di China.
Mereka memiliki DNA genetik yang sama persis dan identik dalam segala hal.
Kedua ekor monyet ini merupakan hasil dari proses transfer nuklir sel somatik atau SCNT.
Kesuksesan ini menjadikan China sebagai pelopor riset penyakit dan sains otak.
Periset dari Chinese Academy of Sciences Institute of Neuroscience di Shanghai mengatakan upaya mereka menjadi sumbangan berarti bagi penelitian medis, yang memungkinkan untuk mempelajari penyakit pada populasi monyet dengan gen yang seragam.
Tapi terobosan ini juga membuat kemungkinan mengkloning spesies kita sendiri.

"Manusia adalah primata, jadi untuk mengkloning spesies primata, termasuk manusia, masalah teknisnya sekarang sudah dipecahkan," kata Muning Poo, yang membantu mengawasi program di institusi tersebut.
"Alasannya, kita memecahkan masalah ini untuk menghasilkan hewan yang berguna bagi pengobatan, untuk kesehatan manusia."
Hewan dengan gen yang identik berguna dalam penelitian, karena faktor-faktor yang digabungkan dari variabilitas genetik pada hewan yang tidak dikloning bisa mempersulit eksperimen.
Hal ini dapat digunakan untuk menguji obat-obat baru untuk berbagai penyakit, sebelum digunakan secara klinis.
Dua bayi monyet yang baru lahir sekarang menyusui dari botol dan tumbuh normal.
Para periset berharap akan lebih banyak kera kloning yang lahir dalam beberapa bulan mendatang.
Sejak Dolly dikloning, lahir di Skotlandia tahun 1966, para ilmuwan telah berhasil menggunakan SCNT untuk mengkloning lebih dari 20 spesies lainnya, termasuk sapi, babi, anjing, kelinci, dan tikus.
Upaya yang dilakukan sama pada primata seringkali gagal, menyebabkan beberapa ilmuwan bertanya-tanya akan primata memiliki kekebalan.
(TribunStyle/Yohanes Endra)