Monyet ini Langsung Gelantung di Bahu Wanita, Kejadian Berikutnya Bikin Suami Emosi 'Itu Istriku'
Tingkah laku monyet kerap kali menyita perhatian manusia. Biasanya, bila ada orang yang berjalan
TRIBUNSUMSEL.COM-Tingkah laku monyet kerap kali menyita perhatian manusia.
Biasanya, bila ada orang yang berjalan di dekatnya, monyet itu tak segan untuk mendatangi.
Apalagi bila orang itu membawa makanan.
Baca: Waw! Baru Melahirkan, Aktris Cantik Ini Langsung Pamer Foto Vulgar & Buka-bukaan di MedSos
Baca: Komisioner KPU dan Panwaslu OKU Kompak Datangi Nasdem Ini Yang Dilakukan
Baca: Selingkuhi Ahok Hingga Digugat Cerai, Veronica Dapat Balasan Menyakitkan ini
Pasti para monyet akan semakin tertarik untuk mendekat.Tapi gimana kalau kalian bertemu seekor monyet nakal?
Baru-baru ini seekor monyet nakal telah terekam kamera meletakkan tangannya di tubuh seorang wanita.
Tak hanya itu, monyet itu bahkan menarik-narik pakaian yang dikenakan seorang wanita.
Kejadiannya berawal saat seorang wanita berpose untuk sebuah video di sebuah hutan di Bali.
Monyet kecil itu berada di Ubud Monkey Forest.
Ia berlari mendekati wanita itu saat sang wanita duduk bersila di tanah.

Melansir Unilad, wanita yang tak disebutkan namanya itu sejatinya tidak memiliki buah dan makanan apapun untuk menarik perhatian monyet.
Tapi tetap saja monyet itu sangat akrab dan memanjat di bahu si wanita.
Namun dalam hitungan detik, monyet itu memasukkan tangannya ke atasan wanita itu!
Suaminya, yang berada di belakang kamera dan merekam momen tersebut, terdengar berkata:
"Hei! Hei! Itu istri saya!"
"Mereka mencintaimu."

Setelah pertemuan tersebut, wanita tersebut mengunggah videonya ke medsos untuk menulis tentang pertemuannya dengan monyet itu:
"Kebanyakan orang memiliki pisang atau buah buah lain untuk mendorong monyet datang kepada mereka."
"Tapi saya tidak punya apa-apa untuk memancing mereka."
"Mereka hanya tertarik pada saya secara natural begitu saja."
"Monyet itu meraba-raba payudara saya dan mencoba menyusu setelah duduk di bahu saya dan bermain dengan rambut saya. Itu lucu."
Sungguh kejadian yang menggelikan!
Penasaran dengan videonya?
Check it now!
Ilmuwan Asal China Telah Berhasil Mengkloning Monyet
Pekan ini, terungkap sebuah tim peneliti dari Chinese Academy of Science telah mengkloning seekor monyet.
Monyet-monyet itu, yang merupakan dua monyet berekor panjang yang diberi nama Zhong Zhong dan Hua Hua.
Keduanya lahir delapan dan enam minggu yang lalu di laboratorium di China.
Mereka memiliki DNA genetik yang sama persis dan identik dalam segala hal.
Kedua ekor monyet ini merupakan hasil dari proses transfer nuklir sel somatik atau SCNT.
Kesuksesan ini menjadikan China sebagai pelopor riset penyakit dan sains otak.
Periset dari Chinese Academy of Sciences Institute of Neuroscience di Shanghai mengatakan upaya mereka menjadi sumbangan berarti bagi penelitian medis, yang memungkinkan untuk mempelajari penyakit pada populasi monyet dengan gen yang seragam.
Tapi terobosan ini juga membuat kemungkinan mengkloning spesies kita sendiri.

"Manusia adalah primata, jadi untuk mengkloning spesies primata, termasuk manusia, masalah teknisnya sekarang sudah dipecahkan," kata Muning Poo, yang membantu mengawasi program di institusi tersebut.
"Alasannya, kita memecahkan masalah ini untuk menghasilkan hewan yang berguna bagi pengobatan, untuk kesehatan manusia."
Hewan dengan gen yang identik berguna dalam penelitian, karena faktor-faktor yang digabungkan dari variabilitas genetik pada hewan yang tidak dikloning bisa mempersulit eksperimen.
Hal ini dapat digunakan untuk menguji obat-obat baru untuk berbagai penyakit, sebelum digunakan secara klinis.
Dua bayi monyet yang baru lahir sekarang menyusui dari botol dan tumbuh normal.
Para periset berharap akan lebih banyak kera kloning yang lahir dalam beberapa bulan mendatang.
Sejak Dolly dikloning, lahir di Skotlandia tahun 1966, para ilmuwan telah berhasil menggunakan SCNT untuk mengkloning lebih dari 20 spesies lainnya, termasuk sapi, babi, anjing, kelinci, dan tikus.
Upaya yang dilakukan sama pada primata seringkali gagal, menyebabkan beberapa ilmuwan bertanya-tanya akan primata memiliki kekebalan.
(TribunStyle/Yohanes Endra)