Naik Mobil Mewah, Pria Inilah Suka Dibawa Tessa Kaunang ke Rumahnya Hingga Digerebek Subuh

Aktor Sandy Tumiwa datang ke Polda Metro Jaya untuk konsultasi terkait adanya pengaduan warga Duren

Tribunnews/JEPRIMA
Selebritis Tessa Kaunang saat menghadiri sidang kedua perceraianya dengan Sandy Tumiwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (1/9/2014). Tessa menggugat cerai Sandy pada 16 Juli 2014. Ia mendaftarkan perkara cerainya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor register 408/Pdt.g/2014/PN.JKT.Sel. 

Budiyono mengatakan, yang ada hanyalah pendampingan dari pihak kepolisian kepada Sandy yang curiga akan keberadaan seorang pria berinisial R di rumah Tessa. 

Menurut dia, Sandy menelepon Polsek Pancoran untuk meminta didampingi kediaman mantan istrinya itu.

"Adanya permintaan dari Sandy sendiri. Tadi pagi ada telepon dari Sandy Tumiwa. Minta didampingi ngecek rumahnya. Anggota ke sana ke rumah Tessa, jam 07.00 pagi," kata Budiyono.

Dua polisi dari Polsek Pancoran kemudian meluncur ke lokasi dan mendapati empat orang, termasuk Sandy dan kuasa hukumnya, ketua RT, dan seorang lagi dari pihak Sandy sudah berada di rumah Tessa.

Namun, lanjut Budiyono, tak ada banyak warga seperti pengakuan Sandy ke awak media.

"Dua anggota dampingin kan enggak urgent, jadi cukup dua orang saja. Kan cuma ngecek. Di sana sudah ada pengacara sama RT. Ada Sandy, sopir, ada pengacaranya, ada RT. Ada empat orang, masuk," katanya.

"Enggak ada (warga). Enggak ada, ketua RT saja. Wajarlah ketua RT. Cuma 4 orang, ada Sandy, pengacara, orangnya Sandy, sama ketua RT," sambung Budiyono.

Ia menambahkan, saat anggotanya tiba di rumah Tessa, Sandy sendiri yamg mengecek ke seluruh bagian rumah, namun apa yang dicurigai Sandy tak terbukti.

"Yang ngecek si Sandy sendiri. Sandy udah ngecek ke dalam, katanya ada laki-laki. Setelah si Sandy masuk, enggak ada. Sandy ngecek laki-laki yang diduga ada itu, ternyata enggak ada," kata Budiyono. 

Menurut dia, sampai saat ini pun tak ada laporan resmi dari Sandy maupun warga setempat.

"Sampai sekarang laporan resmi juga enggak ada kok. Yang ada cuma permintaan via telepon untuk dampingin. Laporan formil tertulis enggak ada," ucap Budiyono.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved