Berita SFC
Mengulik Cerita di Balik Nomor Punggung 'Kramat ' Pemain SFC
Dalam sepak bola, nomor punggung pemain merupakan salah satu hal yang memiliki ciri khas tersendiri.
Namun ternyata Adam Alis, rekrutan anyar SFC musim ini juga sudah sering memakai nomor ini sebelumnya. Tetapi belakangan, Adam mengakalinya dengan memilih nomor 9+9 saat turun di Piala Presiden 2018, nomor yang bila dijumlahkan berjumlah 18, sama seperti nomor punggungnya sebelumnya.
Selain itu, cerita lain juga terjadi untuk nomor 11 di SFC. Dulu nomor ini sangat identik dengan sosok Ponaryo Astaman, kapten tim SFC saat terakhir menjuarai kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.
Baca Juga :
Disebut Gentong Oleh Balajaer,Foto Ini Buktikan Nagita Slavina Pantas Dijuluki Pemilik Body Goals
Sempat Permalukan Soeharto di Masa Lalu. Nasib 3 Panglima TNI Berakhir Begini,Menyedihkan
Istri PNS Atlet Angkat Besi Tulis Curhatan Miris, Suami Direbut Pelakor Hingga Dilapor ke Polisi
Bahkan dua musim kemudian, Alan Martha yang baru saja direkrut dan dipromosikan dari skuad SFC U21 merasa perlu meminta izin secara langsung kepada Popon untuk memakai nomor tersebut.
Dalam beberapa musim terakhir, nomor 11 menjadi milik Zalnando, pemain muda yang berposisi sebagai bek kiri. Tetapi masuknya Esteban Viscarra musim ini membuat publik bertanya akankah winger asal Argentina ini akan mengganti nomornya. Namun Zalnando ternyata di musim ini merelakan nomor 11 kembali menjadi milik Viscarra.
Tetapi dirinya menjelaskan bahwa sebelum kedatangan Viscarra, dirinya memang sudah berkeinginan mengganti nomor tersebut. “Saya memang sudah ingin mengganti ke nomor 27, angka ultah kakak saya dan sudah disetujui orang tua,” ujar Nando saat dikonfirmasi.
Tidak hanya itu, nomor 12 juga menjadi nomor yang cukup sakral di SFC dan tercatat hanya 2 pemain yang memakainya dalam 13 tahun berdirinya SFC.
nomor 12 ini merupakan nomor punggung Ferry Rotinsulu, legenda hidup SFC yang saat ini melanjutkan karier sebagai pelatih di Lampung Sakti.
Saat hengkang pada musim 2012/2013 lalu, para suporter sempat meminta agar nomor ini diabadikan dan tidak dipergunakan lagi.
Namun saat Teja Paku Alam memutuskan menggunakan nomor serupa, hal ini akhirnya dibatalkan karena selain berposisi yang sama, Teja juga dianggap salah satu pemain yang loyal serta memiliki karier yang hampir mirip dengan figure FR12.
Meski terdengar sepele, nomor punggung juga terkadang menjadi bagian dari kesepakatan transfer pemain. Seperti saat upaya perekrutan Hamka Hamzah, manajemen SFC juga menjanjikan bahwa nomor 23 yang sudah dipakai Hamka di klub sebelumnya akan dikosongkan dan menjadi miliknya.
Dan saat pengumuman oleh Presiden SFC, Dodi Reza Alex hal ini pun kembali disampaikan secara langsung.