Berita SFC

Mengulik Cerita di Balik Nomor Punggung 'Kramat ' Pemain SFC

Dalam sepak bola, nomor punggung pemain merupakan salah satu hal yang memiliki ciri khas tersendiri.

kolase Tribunsumsel

TRIBUNSUMSEL.COM -- Dalam sepak bola, nomor punggung pemain merupakan salah satu hal yang memiliki ciri khas tersendiri.

Selain fungsi utama sebagai patokan bagi wasit dan jajaran ofisial pertandingan dalam mengawasi pemain saat bertanding, nomor punggung ternyata bisa digunakan juga untuk menunjukkan identitas si pemakainya.

Bahkan ada juga nomor punggung yang dianggap membawa keberuntungan bagi sang pemain.

Musim ini, Sriwijaya FC banyak mendatangkan pemain dan beberapa diantaranya dilabeli dengan predikat bintang.

Hal ini sendiri memunculkan apakah akan ada perubahan terkait nomor punggung yang dipakai skuad laskar wong kito nantinya.

Apalagi banyak pemain sudah identik dengan nomor punggung tertentu.Dari sebelas pemain di atas lapangan hijau, fans terkadang sudah mengkulturkan nomor punggung tertentu dengan posisi, peran, maupun kemampuan mereka di atas lapangan.

Baca Juga :

Pakai Kostum Seksi,Wajah Aming Disebut Mirip Sosok Mengerikan Ini,Netizen Salfok ke Anunya !

Curhat Tentang Berhijrah di IG,Salmafina Khairunnisa ini Malah Dinyinyiri Netter,Kog Parah Sih !

Unggah Foto Pernikahan,Akun Instagram Gelandang SFC Rahmad Hidayat Banjir Komentar Netizen

Seperti pemain nomor 10 yang sering merujuk kepada pemain yang berposisi di lini serang, biasanya berada di belakang penyerang, dan punya kemampuan yang bagus dalam mendistribusikan bola dan lihai pula mengolah bola dengan kakinya.

Musim ini, nomor 10 sendiri seolah sudah ditakdirkan menjadi milik Makan Konate dan tidak terjadi perdebatan apakah pemain asal Mali ini layak untuk menyandangnya.

Konate menyusul nama-nama besar seperti Zah Rahan atau Hilton Moreira yang sudah lebih dulu menyandangnya dan membuktikannya dengan torehan gelar juara yang berhasil disandingnya.

Cerita unik justru terjadi untuk nomor 18. Musim lalu nomor ini menjadi milik Ahmad Maulana di putaran pertama dan diteruskan oleh Ahmad Faris yang direkrut pada pertengahan musim.

Karena tetap dipertahankan, maka nomor ini pun sepertinya akan tetap menjadi milik Faris yang berposisi sebagai pemain belakang ini.

Namun ternyata Adam Alis, rekrutan anyar SFC musim ini juga sudah sering memakai nomor ini sebelumnya. Tetapi belakangan, Adam mengakalinya dengan memilih nomor 9+9 saat turun di Piala Presiden 2018, nomor yang bila dijumlahkan berjumlah 18, sama seperti nomor punggungnya sebelumnya.

Selain itu, cerita lain juga terjadi untuk nomor 11 di SFC. Dulu nomor ini sangat identik dengan sosok Ponaryo Astaman, kapten tim SFC saat terakhir menjuarai kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.

Baca Juga :

Disebut Gentong Oleh Balajaer,Foto Ini Buktikan Nagita Slavina Pantas Dijuluki Pemilik Body Goals

Sempat Permalukan Soeharto di Masa Lalu. Nasib 3 Panglima TNI Berakhir Begini,Menyedihkan

Istri PNS Atlet Angkat Besi Tulis Curhatan Miris, Suami Direbut Pelakor Hingga Dilapor ke Polisi

Bahkan dua musim kemudian, Alan Martha yang baru saja direkrut dan dipromosikan dari skuad SFC U21 merasa perlu meminta izin secara langsung kepada Popon untuk memakai nomor tersebut.

Dalam beberapa musim terakhir, nomor 11 menjadi milik Zalnando, pemain muda yang berposisi sebagai bek kiri. Tetapi masuknya Esteban Viscarra musim ini membuat publik bertanya akankah winger asal Argentina ini akan mengganti nomornya. Namun Zalnando ternyata di musim ini merelakan nomor 11 kembali menjadi milik Viscarra.

Tetapi dirinya menjelaskan bahwa sebelum kedatangan Viscarra, dirinya memang sudah berkeinginan mengganti nomor tersebut. “Saya memang sudah ingin mengganti ke nomor 27, angka ultah kakak saya dan sudah disetujui orang tua,” ujar Nando saat dikonfirmasi.

Tidak hanya itu, nomor 12 juga menjadi nomor yang cukup sakral di SFC dan tercatat hanya 2 pemain yang memakainya dalam 13 tahun berdirinya SFC.

nomor 12 ini merupakan nomor punggung Ferry Rotinsulu, legenda hidup SFC yang saat ini melanjutkan karier sebagai pelatih di Lampung Sakti.

Saat hengkang pada musim 2012/2013 lalu, para suporter sempat meminta agar nomor ini diabadikan dan tidak dipergunakan lagi.

Namun saat Teja Paku Alam memutuskan menggunakan nomor serupa, hal ini akhirnya dibatalkan karena selain berposisi yang sama, Teja juga dianggap salah satu pemain yang loyal serta memiliki karier yang hampir mirip dengan figure FR12.

Meski terdengar sepele, nomor punggung juga terkadang menjadi bagian dari kesepakatan transfer pemain. Seperti saat upaya perekrutan Hamka Hamzah, manajemen SFC juga menjanjikan bahwa nomor 23 yang sudah dipakai Hamka di klub sebelumnya akan dikosongkan dan menjadi miliknya.

Dan saat pengumuman oleh Presiden SFC, Dodi Reza Alex hal ini pun kembali disampaikan secara langsung.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved