Galian Jaringan Gas Menganggu Kegiatan Warga, Warga PALI : Ini Pekerjaan yang Paling Carut Marut!

Galian jaringan gas (Jargas) dipersoalkan warga Gang Masjid Kelurahan Talang Ubi Timur Kecamatan

tribunsumsel.com/ari wibowo
Warga melihat galian Jargas, yang belum ditutup. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Galian jaringan gas (Jargas) dipersoalkan warga Gang Masjid Kelurahan Talang Ubi Timur Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

pasalnya jalan setapak yang menjadi akses warga beraktivitas digali pihak PT PMU (Puncak Mas Utama) pelaksana pekerjaan pemasangan Jargas di wilayah Bumi Serepat Serasan belum ditutup.

Tentunya hal tersebut merasakan warga sekitar dan sangat mengganggu serata membahayakan keselamatan warga.

"Inikah pekerjaan galian jaringan gas, yang carut marut?" kata RT 16 Kelurahan Talang Ubi Timur, Amir Hamzah kepada awak media dengan raut muka kesal terhadap penggalian Jargas, Minggu (10/12/2017).

Diakuinya bahwa pihak PT PMU tidak pernah koordinasi dengan dirinya selaku pemangku wilayah.

"Kalau koordinasi, mungkin galian itu tidak harus merusak jalan bisa dialihkan ke lahan warga.Tapi kalau seperti ini, jalan ini susah dilalui memaksa warga harus keliling menempuh jalan lain yang jaraknya lebih jauh," katanya.

Keluhan sama disampaikan, RW 05 Kelurahan Talang Ubi Timur, Romi Suryadi dia meminta kepada pemerintah daerah maupun anggota dewan agar meninjau ke lokasi penggalian di wilayahnya yang carut marut.

"Silakan pantau ke lokasi kalau memang prosedurnya seperti ini kami tidak terima. Tapi kalau tidak sesuai karena ini sudah tidak mempedulikan keselamatan warga serta tidak memperhatikan lingkungan, tolong kepada dewan atau Pemkab dan pihak Jargas melitat penggalian Jargas di wilayah kami," ujar Romi.

Selain mengganggu aktivitas warga, dikatakan Romi,banyak bekas galian digenangi air,dan menjadi sarang nyamuk serta jebakan.

"Lihat saja, hampir seluruh galian digenangi air dan menjadi sarang nyamuk bahkan warga bisa terjebak dengan genangan itu. Kalau memang masih lama untuk menutup kembali galian,pihak pelaksana harus mencari solusi agar galian ini tidak menimbulkan masalah," jelas Romi.

Sementara itu, Humas PT Puncak Mas Utama (PMU), Verry, mengakui jika memang ada sejumlah galian Jargas yang dibiarkan terbuka. Karena menurut pihaknya, hal itu dilakukan untuk mendeteksi adanya kebocoran pada sambungan line Jargas.

Sedangkan terkait tanah galian Jargas yang menutupi jalan lorong di RT 16 RW 5, Gang Masjid, Kelurahan Talang Ubi Timur, dirinya mengaku belum tahu, dan akan meninjaunya ke lokasi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved