Gembong Teroris Bahrun Naim Dikabarkan Tewas,Reaksi Keluarga Begini,Sampai Nasib ISIS di Indonesia !
Warga Indonesia yang dikaitkan dengan kelompok teroris ISIS, Bahrun Naim, dikabarkan meninggal dunia.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Warga Indonesia yang dikaitkan dengan kelompok teroris ISIS, Bahrun Naim, dikabarkan meninggal dunia.
Meski belum pasti, namun kabar yang beredar, Naim tewas dalam pertempuran di Suriah.
Kabar tersebut pun belum diketahui ibunda Naim yang berdomisili di Sangkrah RT01 RW01, Pasar Kliwon, Solo.
Rumah keluarga Naim juga tampak lengang saat didatangi awak media pada Senin (4/12/2017) siang.
Tidak terlihat aktivitas menonjol di rumah toko makanan frozen dan susu kambing berlantai dua bercat putih dan biru itu.
Seorang karyawati berkerudung tampak keluar menemui wartawan yang hendak berkunjung.
Dia memanggil ibunda Naim untuk selanjutnya menemui wartawan.

Hingga sekian watu berjalan, ibunda Naim menanyakan keperluan para awak media.
Ibunda Naim mengaku tak mengetahui kabar kematian puteranya.
"Saya tidak tahu. Saya belum dapat kabarnya (kematian Naim)," jelas dia.
Ibunda Naim pun mennganjurkan para awak media untuk menghubungi pengacara keluarga agar informasi lebih lanjut bisa didapatkan.
"Silahkan tanya Pak Anis (pengacara keluarga Naim)," ucapnya. (*/tribun solo)
Kematian Bahrun Naim Dapat Pengaruhi Pendanaan ISIS di Indonesia
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengamat terorisme, Zaki Mubarrok, menilai kematian gembong teroris asal Indonesia, Bahrun Naim, dapat mempengaruhi kekuatan ISIS di tanah air.
Bahrun Naim memiliki peran vital untuk ISIS karena dirinya bertugas merekrut dan membantu pendanaan bagi anggota gerakan teroris tersebut di tanah air.
"Dengan tewasnya Bahrun Naim maka rekruitmen dan pendanaan terputus teror," ujar Zaki saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (4/12/2017).
Zaki mencontohkan bahwa Bahrun Naim pernah mengirim dana Rp 1 juta untuk seorang perempuan bernama Dian. Dana ini rencananya digunakan untuk melakukan bom mati syahid atau istisyhadi.
"Tetapi gagal karena keburu ketangkap," ungkap Zaki.
Menurut akademisi dari UIN Syarif Hidayatullah ini, selama ini ISIS memang sudah melemah setelah kematian Abu Jandal dan Bachrumsyah. Di beberapa negara, ISIS juga mulai terkejut setelah kalah perang.
"Dua orang ini menjadi pemain penting dalam memobilisasi jihadis Indonesia berangkat ke Irak dan Suriah bergabung dengan ISIS," tambah Zaki.
Seperti diketahui, beredar kabar melalui pesan singkat yang menyebutkan bahwa Bahrun Naim tewas di Suriah.
Selama ini Bahrun Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Dirinya juga disinyalir merupakan orang yang menggugah video kelompok jaringan MIT melalui akun Facebook bernama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo.
Sepak terjang Bahrun Naim tereendus sejak 2010. Pada saat itu, tanggal 9 November 2010, Ia ditangkap oleh Densus 88 setelah kedapatan menyimpan 533 butir peluru laras panjang kaliber 7.62 mm, dan 31 butir peluru kaliber 9 mm.
Atas perbuatannya tersebut, Bahrun Naim diputuskan bersalah oleh Pengadilan Negeri Surakarta dan dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun.