Inilah Detik-detik ustad Somad ''Diserang'' Jemaah saat Ceramah soal Nabi Muhammad SAW Kaya Raya,

"Anak muda, umur 25 tahun, menikah sama janda, maharnya Rp 700 juta. Kaya apa miskin?" teriaknya, yang disambut dengan jawaban dari jamaah, "Kayaaa."

Ustaz Somad juga bercerita mengenai kebangkitan ekonomi umat.

Untuk itu, umat Islam perlu solid. Kalau umat sudah solid, kalau masjid ramai, pengajian ramai, ceramah agama ramai, maka kita punya bargaining.

"Kalau sudah ramai, kita bisa menentukan suara," tegasnya.

Dia menggambarkan, kalau di suatu kota ada 1.000 masjid, jamaah tiap masjid 300 saja, maka ada 300 ribu jamaah.

"Dengan angka 300 ribu itu kita bisa memilih bupati, wali kota untuk duduk di kurisnya," katanya.

Maka, ketika datang calon bupati atau wali kota dan berkata, "Bapak-bapak pimpinan masjid sekalian, maukah mendukung saya?"

"Pak, kontrak politik dulu. Bapak mau kan diangkat jadi bupati. Ini materai 6.000," ujar Ustaz Somad menirukan perkataan jamaah.

"Kalau bapak nanti duduk, pertama, bapak akan memperjuangkan perda zakat. Karena zakat ini membangkitkan ekonomi umat," bebernya.

"Kedua, kalau bapak duduk nanti, bapak akan mengeluarkan perda syariah.Macam Aceh, bisa Aceh."

"Ketiga, kalau bapak duduk nanti, masukkan lima pelajaran agama dalam sekolah umum. SMP, SMA, masukkan. Bisa? Bisa."

Tepuk tangan jamaah membahana mendengar pernyataan Ustaz Somad.

"Itu kalau kita punya jamaah yang solid. Ada keseimbangan antara solid dan solat," katanya.

Tepat ketika selesai mengucapkan kalimat itu, ada jamaah dari sudut kiri berteriak, "Takbir."

Ustaz Somad sampai tertawa mendengar teriakan yang telat itu, demikian juga jamaah yang lain.

"Mantap, mantap," kata Ustaz Somad sembari tertawa.

"Itu namanya serangan susulan," ujar Ustaz Somad yang lagi- lagi disambut tawa membahana dari jamaah.(lampung.tribunnews.com)