Tak Bawa KTP, Tiga Anak Punk Disuruh Nyanyi Indonesia Raya.
Ketiga anak funk itu diamankan oleh Polisi lantaran ketika dilakukan pemeriksaan oleh petugas, petugas tidak
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Tiga anak punk diamankan petugas Polres Lubuklinggau dalam kegiatan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di halaman Mapolres Lubuklingau.
Ketiga anak punk itu diamankan oleh Polisi lantaran ketika dilakukan pemeriksaan oleh petugas, petugas tidak menemukan kartu identitas, maupun tanda pengenal lainnya.
Usai diamankan dan syarat supaya mereka bertiga bisa bebas, kemudian untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar cinta tanah air, ketiga anak punk itu harus kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya disaksikan para Polisi yang melakukan razia.
Merasa ingin cepat-cepat meninggalkan Polres Lubuklinggau. Mereka pun kompak langsung bernyanyi sembari memainkan okulele yang mereka bawa.
Usai bernyanyi ketiganya langsung diberikan peringatan dan pembinaan oleh jajaran perwira Polres Lubuklinggau secara bergantian.
Salah seorang anak punk bernama Putra Dwipa asal Kecamatan Muara Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi mengaku mereka bertiga terjaring razia pekat, ketika mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Bengkulu.
"Rencana mau ke Bengkulu Selatan disana ada pertemuan silaturahmi sesama anak funk, tapi waktu turun dari mobil kena razia," ucapnya pada Tribunsumsel.com, Minggu (26/11/2017).
Mereka bertiga juga mengaku bukan gelandangan seperti anak-anak yang selalu nongkrong tidak karuan. Di Jambi mereka punya keluarga ayah dan ibu, bahkan, Putra mengaku ayahnya dan kakaknya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Memang tidak sekolah lagi, tapi mau berangkat kemarin izin dulu sama bapak. Biar mereka tau kita pergi ke Bengkulu," katanya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga, melalui Wakapolres Lubuklinggau, Andi Kumara mengatakan, tiga anak punk yang diamankan dalam operasi pekat kemarin langsung dilakukan pembinan oleh Polres Lubuklinggau.
"Mereka hanya kita data, karena saat dilakukan pemeriksaan oleh anggota kita yang melakukan razia, tidak ditemukan satu pun identitas diri mereka. Usai pendataan mereka kita lepas," katanya.
Namun pihaknya memperingatkan kepada ketiga anak punk itu selama berada di kota Lubuklinggau sebelum berangkat ke Bengkulu mereka tidak boleh memaksa minta uang kepada masyarakat.
"Jika memang terbukti demikian akan langsung kita tindak tegas nanti," ujarnya.
