3 Tahun Jokowi Ternyata Mengidap Katarak, Ini yang Dilakukannya

Selama 3 tahun itu pula, Jokowi ternyata menderita katarak atau gangguan penglihatan. Namun Jokowi yang dimaksud

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Melisa Wulandari
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Operasi bagi penderita katarak dari kalangan tidak mampu ini diadakan di Rumah Sakit (RS) TK. Dr. AK. Gani, Palembang, selama 4 hari mulai tanggal 23 hingga 2 November 2017 . 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Joko Widodo (Widodo) dikenal sebagai Presiden RI ketujuh yang telah memerintah selama 3 tahun.

Selama 3 tahun itu pula, Jokowi ternyata menderita katarak atau gangguan penglihatan.

Namun Jokowi yang dimaksud bukan Presiden RI, mantan Walikota Solo dan bukan pula mantan Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi satu ini merupakan pria asal Palembang.

Jokowi (tengah) didampingi adik iparnya Jamila (kiri) dan saudara perempuannya (Sri Sulastri) sesaat sebelum menjalani operasi katarak
Jokowi (tengah) didampingi adik iparnya Jamila (kiri) dan saudara perempuannya (Sri Sulastri) sesaat sebelum menjalani operasi katarak (TribunSumsel.com/Agung Dwipayana)

Ialah Joko Widodo, biasa dipanggil Jokowi (53), nama lengkap dan nama panggilannya sama persis dengan nama pemimpin negeri ini.

Jokowi merupakan warga Jalan Prajurit Nazaruddin di Sekojo, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang, kota Palembang.

Sudah 3 tahun Jokowi menderita katarak.

Dengan diantar saudara perempuannya Sri Sulastri dan adik iparnya Jamila, Jokowi datang ke Rumah Sakit (RS) dr. A.K. Gani untuk mengikuti operasi katarak gratis.

Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini mengaku tetap bertahan meskipun menderita gangguan penglihatan selama tiga tahun lamanya.

“Pertama kali kena katarak, mata pedih, melihat jauh tidak bisa, ya ditahan saja,” tuturnya sesaat sebelum mengikuti operasi katarak, Kamis (23/11/2017).

 Diakuinya, gangguan penglihatan ini sangat menyulitkan dirinya bekerja untuk menafkahi istri dan kedua orang anaknya.

“Saya kerja kuli bangunan. Kalau misalnya mau pukul paku, saya serahkan ke teman yang matanya normal. Dulu sebelum katarak, saya kerjanya pasang batu, pasang kusen, sekarang terpaksa cuma bantu teman yang kerja. Saya jadi turun pangkat gara-gara katarak ini,” selorohnya meski dengan tatapan kosong.

Pria paruh baya ini mengaku sangat senang karena sebentar lagi matanya akan dioperasi sehingga dapat melihat dengan normal.

“Senang karena kami tidak mampu, supaya bisa kerja lagi,” tuturnya.

Jokowi mengaku mendapatkan informasi operasi katarak gratis dari adik iparnya, Jamila yang juga Ketua RT 29, Kelurahan Srimulya, tempat mereka tinggal.

“Dapat informasi dari Koramil bahwa ada operasi katarak gartis di RS A.K. Gani,” kata adik ipar Jokowi, Jamila.

Meskipun  masih bisa melakukan aktivitas secara mandiri, namun Jokowi mengaku penglihatannya seperti melihat asap dan tidak dapat melihat objek apapun.

Sebelum mengikuti operasi katarak ini, Jokowi mengaku belum pernah berobat karena tidak memiliki biaya.

“Kalau jalan, berpapasan sama orang, tidak tahu siapa orang itu. Mata juga kadang agak pedih,” tuturnya.

“Selama 3 tahun, walaupun begini (katarak), tahan saja sambil terus kerja. Mudahmudahan setelah operasi ini sembuh total biar bisa kerja lagi,” harapnya.  

Dalam rangka percepatan eliminasi kebutaan akibat katarak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) mengadakan operasi katarak gratis.

Operasi bagi penderita katarak dari kalangan tidak mampu ini diadakan di Rumah Sakit (RS) TK. Dr. AK. Gani, Palembang, selama 4 hari mulai tanggal 23 hingga 2 November 2017 .

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved