Pakai Teknologi Kabel Bawah Tanah, LRT Dijamin Tanpa Byarpet

PALEMBANG, TRIBUN - Dalam waktu dekat PLN sudah mulai melakukan penyambungan aliran listrik kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Palembang.
Direncanakan PLN menggunakan sistem Automatic Transfer Switch (ATS) sehingga saat terjadi gangguan jaringan listrik pada LRT tidak memengaruhi operasional kereta.

"Kita sudah perkirakan untuk LRT kita gunakan sistem ATS ada dua jaringan yang disiapkan untuk membackup satu sama lain, " kata GM PLN WS2JB Daryono, Rabu (22/11).

Sehingga ketika ada gangguan listrik saat kereta beroperasional kereta tetap bisa berjalan.

Kabel jenis XLPE (Cross – Linked Poly Ethylene) 3 x 240 mm ditanam di dalam tanah yang terhubung dengan gardu traksi. Untuk LRT sepanjang 23 kilometer setidaknya dibutuhkan 9 unit gardu traksi, jarak antara satu gardu traksi dengan lainnya sepanjang tiga kilometer.

Gardu traksi adalah fasilitas penyedia daya untuk operasi sistem kereta api listrik. Dalam operasi dibutuhkan daya untuk mengerjakan mesin operasional Kereta dihitung berdasarkan bobot kereta, dan jarak antar Gardu Traksi.

"Gardu traksi ini sudah kita bangun dengan jalur bawah. Gardu ini akan berada di sejumlah stasiun LRT nantinya," katanya.

Nantinya tanah sekitar stasiun akan dibor dengan kedalaman 1,5 meter horizontal hingga ke pinggir trotoar kemudian tersambung dengan Gardu Traksi. Selanjutnya dari gardu traksi disalurkan ke Gardu Induk paling dekat lokasi stasiun.

Berita selengkapnya baca edisi cetak Tribun Sumsel, Kamis (23/11/2017).